Minggu, 23 Oktober 2011

masa dua tahun di labsky

   Nama saya Wulan Wahyu Eganingrum, saat ini saya kelas xii SMA, 2,5 tahun yang lalu saya masih murid SMP yang masih kebingungan mencari SMA.Saat itu, Ibu saya menyarankan 4 nama sekolah SMA, SMA Al-Azhar Pusat 1, MAN Insan Cendekia, SMAN 3 Bandung dan SMA Labschool Kebayoran. Ketiga sekolah diawal yang saya sebutkan tadi sudah tidak asing bagi saya, hanya Labschool Kebayoran sajalah yang sangat asing bagi saya, itu karena kakak, saudara, teman saya tidak ada yang pernah sekolah di SMA Labsky.
  
  Sebelum mendaftar di SMA Labschool Kebayoran saya telah mendaftar terlebih dahulu di SMA Alpus 1 secara kolektif, dan alhamdulillah lulus lewat seleksi berkas,setelah itu saya mendaftar Ke IC namun ternyata waktu tes nya berbentrokkan dengan pernikahan kakak saya sehingga saya tidak mengikuti tesnya.Dan untuk SMAN 3 Bandung saya telat mendaftarkan diri satu hari,sehingga tidak bisa daftar. Saya masih ingat ketika saya mendaftar ke SMA Labschool Kebayoran di hari terakhir dan sudah mau tutup saya baru mengembalikan berkas berkas syarat tes dan mengisi formulirnya bersama ayah saya di tempat pengembalian berkas. Pada tanggal 29 Maret 2009, adalah hari tes masuk labsky yang terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama tes psikotes dan sesi kedua tes akademik. oh ya, saya masih menyimpan soal tesnya loh..

  Setelah tes dan menunggu hasilnya keluar barulah saya bertanya tanya dengan Labsky, ada apa aja sih di Labsky? dan kemudian saya menemukan bahwa di labsky itu ada Trip Observasi, Lari Pagi Jum'at, Bintama. Setelah hasil keluar pada ba'da magrib menjelang isya saya melihat di website Labschool hasil pengumumannya dan alhamdulillah saya lulus. Kemudian mulai lah dilanda dilema diri saya ini antara harus memilih Alpus atau Labsky, di Alpus teman-teman dari SMP sangat banyak sementara di Labsky hanya beberapa saja. Namun, ketika browsing di Internet mengenai Labschool Kebayoran dan menemukan beberapa blog anak SMP Labsky yang kemudian saya baca isinya sangat menarik dan berisi, saya mulai tertarik dengan Labsky terlebih lagi karena Ibu saya menceritakan bahwa di Labsky itu ada Trip Observasi yang stay di desa selama kurun waktu kurang lebih seminggu dan ada acara Bintama yang dimana adalah pelatihan dengan kopasus yang acaranya seperti menwa saya jadi tertarik dan memutuskan untuk masuk Labsky. Mungkin ketika anda membaca alasan saya diatas anda merasa kok saya aneh sih udah tau ada acara Bintama yang kayak gitu kok malah pengen masuk labsky? jadi, dari mulai SD saya sudah ingin masuk menwa(Resimen Mahasiswa) ketika nanti kuliah, hal ini karena kedua orang tua saya yang menwa kerap menceritakan masa mudanya waktu menwa. Dan ketika saya mendampingi kakak saya tes masuk ITB saya melihat mahasiswa dan mahasiswi yang membawa senjata laras panjang, bersepatu lars dan beratribut seperti TNI,dan mereka itu tampak sangat keren bagi saya. Dan bertanya lah saya ke Ibu saya, "Bu itu  kok mahasiswanya kayak TNI?" terus ibu saya bilang itu Mahasiswa yang mengikuti Menwa dan semenjak itulah saya berangan-angan ingin masuk menwa, namun kedua orang tua saya melarang keras anak-anaknya masuk menwa seperti mereka saat muda. Jadi harapan saya Menwa pupus sudah, dan kemudian ketika tahu Labsky punya Bintama yang notabene bekerja sama dengan kopasus (saya menyebutnya Menwa versi ringan), langsung lah saya mantap memilih labsky.       

  Hari Pertama masuk Labsky merupakan titik balik kehidupan saya, pada hari pertama itulah saya mulai mengenakan kerudung. Teman-teman satu SMP saya kaget,dan saya hanya tersenyum. Saat itu keputusan saya mengenakan kerudung memang bisa dibilang tidak diprediksi dan melenceng dari rencana saya awalnya, awalnya saya ingin pakai kerudung nanti setelah kelas 2 SMA bahkan sempat terpikir nanti sajalah pakai kerudungnya kalau sudah kuliah.Namun,sehari sebelumnya dorongan untuk pakai kerudung tiba-tiba menguat dan hati saya gigih mengatakan momentumnya sudah tepat. Jadi, saat itu Baju seragam lengan pendek yang telah dibeli langsung ditukar Ibu saya pada sehari sebelum masuk itu. kemudian masuklah masa masa MOS yang menyenangkan dan sangat melelahkan karena ada tradisi tradisi labsky yang sarat kedisplinan itu sangat asing bagi saya seperti makan komando yang menguras energi karena harus terburu-buru makannya dalam hitungan detik dan setiap pagi harus bangun pagi sekali untuk berangkat ke sekolah dan Lari bersama disekolah. namun masa MOS itu menyenangkan sekali, karena kami seangkatan sangat kompak,suasana kekeluargaannya terasa sekali.
 Pada bulan april, saya dan beberapa perwakilan dari labsky ke gunung walat dalam rangka earth day, ada beberapa sekolah di jakarta yang mengikuti acara tersebut, disana saya mendapatkan ilmu yang sangat banyak yang diantaranya adalah revitalisasi hutan, mengenal jenis jenis tanaman canopy hutan dan mengetahui cara pembuatan kompos, oh ya disana juga kami diajarkan pertahanan terhadap hewan buas terutama jenis reptil, ular, ada ular cobra dan piton disana.. saya disuruh memegang ularnya(sambil diajari trik-trik megangnya),awalnya deg-degan tapi ternyata saat ular tidak dalam keadaan terancam maka dia tidak akan menyerang. Acara tersebut berlangsung dari pagi hingga malam hari..
earth day-walat

  Kemudian pada bulan Oktober (atau september?) kami menjalani Pra TO dan TO, pada Pra TO kita diberi  seperti pengetahuan atau pembekalan untuk nanti hidup di desa. Pada Pra TO kami bikin nametag, tongkat dan dilatih bersih-bersih,masak dkk. Saya yang orangnya nggak teliti memilih untuk mengecat tongkat ketimbang harus bikin nametag yang membutuhkan banyak ketelitian. Bersama beberapa rekan jadilah tongkat kelompok kami bertepatan dengan jadinya nametag. Dan pada saatnya TO, saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa, yaitu membajak sawah.. senang sekali saya saat membajak sawah
setelah membajak sawah
    Dan kemudian kami menjalani Bintama yang saya nanti nantikan, namun ternyata bayangan saya mengenai bintama terlalu jauh, saya kira kami akan diberikan Senjata laras panjang dan memakai sepatu lars,makanannya di tempat alumunium dan dibangunkan dengan suara dentuman pistol seperti menwa, tapi ternyata tidak.. kami makan prasmanan dengan piring makan seperti dirumah. Pengalaman yang sangat menarik saat Bintama ialah makan daging ular untuk survival dan melempar pisau serta kapak ke sasaran(saat itu saya membayangkan batang pohon sasaran itu sebagai musuh perang saya yang akhirnya semua kapaknya tepat sasaran)..

   Pada kelas xi banyak aktifitas yang sangat menarik saya ikuti mulai dari trip jogja,nmbgc,dan kesempatan menjadi salah satu dari tim OSN untuk biologi, trip jogja bersama nawastra sangat lah menyenangkan.. disana kami menonton sendratari ramayana yang membuat mulut saya menganga dan berdecak kagum karena kelihaian pemerannya berakting..
Bersama abdi dalam keraton DI Jogjakarta
Sendratari Ramayana
Semoga autobiografi ini dapat bermanfaat kedepannya, dan juga dapat memotivasi teman-teman untuk terus mengejar cita-cita setinggi apapun itu.
Sekian dari saya, komentar atau saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar