Kurang lebih 2 tahun yang lalu saya memulai kehidupan saya sebagai salah satu siswa di SMA Labschool Kebayoran atau yang biasa disebut Labsky. Setelah mengemban 3 tahun lamanya belajar di SMP Labschool Kebayoran atau masih juga dalam sekolah yang sama. Seingat saya , kehidupan saya sebagai siswa SMA dimulai di pertengahan Juli. Sebagai siswa baru, layaknya siswa baru lainnya, saya dan teman – teman harus mengikuti MOS atau Masa Orientasi Siswa dahulu. MOS berjalan selama 3 hari dan dimulai dari pagi hari. Sangat pagi tepatnya bahkan cenderung subuh karena diharuskan untuk mengikuti lari pagi dahulu setiap 3 harinya tersebut. Dan yang ternyata tidak seberat yang saya bayangkan. Lalu sesudah MOS, saya diperkenalkan ke kelas masing – masing. Saya bahkan tidak masuk ketika kelas diumumkan, sehingga saya meminta teman – teman saya untuk melihat saya masuk di kelas mana dan dengan siapa saja. Ternyata saya masuk di kelas XD atau 10D. Orang yang pertama kali saya tahu tentu saja tak lain adalah teman – teman saya yang berasal dari SMP Labschool Kebayoran juga. Wali kelas saya pada saat itu adalah Pak Edi. Beliau merupakan guru olahraga yang ternyata juga wasit bulutangkis internasional. Bertemu lagi dengan orang – orang baru tentu rasanya sangat aneh bagi saya. Seingat saya, ketika saya dan teman – teman sudah berpindah ke kelas homebase, orang yang pertama kali saya kenal (diluar dari yang berasal SMP Labschool Kebayoran) adalah Dita. Pada awal belajar di SMA, tidak begitu terasa perbedaannya dengan SMP, walaupun setelah beberapa waktu lamanya, perbedaannya sangat terasa. Tugasnya berkali – kali lipat banyaknya dan juga tingkat kesulitan yang ternyata sangat berbeda dengan SMP. Banyak kegiatan selama kelas 10, seperti Expo Ekskul, kegiatan 17 Agustus-an (ketika itu bulan puasa masih sekitar September), Lalinju yang juga masih dilaksanakan tepat pada tanggal 17 Agustus, dan Pilar. Pilar adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa kelas 10, yang dilaksanakan tepat pada bulan Ramadhan, mirip dengan pesantren kilat. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam di sekolah. Kita ditempatkan di kelas – kelas untuk tempat beristirahatnya, sebagian besar kegiatannya diisi dengan beribadah dan mendengarkan materi. Tetapi kegiatan selama kelas 10 tidak hanya itu saja, ada juga TO. Sebelum TO ada juga pra TO. Selama pra TO kita diperintahkan untuk membuat nametag, mengecat tongkat dengan menggunakan atribut tertentu seperti kunciran, bandana dan pita yang sudah ditentukan warnanya oleh kakak – kakak OSIS. Selain itu, pada hari terakhir semua peserta pra TO juga diperintahkan untuk memasak. Kelompok saya, yaitu kelompok 21 memasak mashed potato dan barbeque. Tidak lupa juga ada siaga tongkat yang biasanya dilakukan sehabis apel atau sesudah lari pagi. Kegiatan pra TO ditutup dengan barikade, dimana semua tongkat di ambil dan di taruh di banyak tempat, ada di pagar hijau, di gawang, sedangkan tongkat ketua angkatannya ditaruh ditengah barikade osis. Kegiatan pra TO ditutup dengan apel dan kelompok saya mendapatkan predikat terbaik kelompok pra TO. Kegiatan pra TO ditutup dengan diumumkannya nama angkatan saya, yaitu angkatan 9 yang bernama Nawadrastha Sandyadira dengan singkatannya Nawastra. Perasaan ketika menyerukan Nawadrastha Sandyadira untuk pertama kali rasanya sangat spesial entah kenapa. Sesudah itu, ketiga ketua angkatan juga mencontohkan bagaimana yel – yel angkatan kami, yang terdiri dari banyak lagu, ada lagu Sorry, Sorry ada juga lagu Mbah Surip, ada lagu AFI yang juga disertai dengan gerakan – gerakan, bahkan beberapa di antaranya menggunakan tongkat. Kurang lebih 3 hari sesudah berakhirnya pra TO akhirnya saya dan teman – teman pun pergi TO ke purwakarta. Perjalanannya kurang lebih memakan waktu 3 jam. Sesudah sampai di lokasi TO, ternyata kita harus mendaki banyak tanjakan di tengah – tengah sawah, suasananya sangat berbeda dengan Jakarta. Sangat sunyi. Ketika sudah hampir mencapai tempat apel, terdengar suara – suara musik, ternyata sambutan dari warga sekitar. Sesudah apel, kita diperkenalkan dengan rumah dan penduduk. Rumah kelompok saya memang agak jauh dari yang lain, tetapi sebenarnya tempatnya sangat strategis karena banyak jalan pintasnya. Tidak ada rumah kelompok lain yang benar – benar bertetanggaan dengan kelompok saya karena sebelah rumah saya adalah kebun teh. Pertama kali datang, orang tua asuhnya sangat baik, kami disuguhi bermacam – macam makanan, dan beliau juga sangat terbuka. TO berlangsung selama 5 hari, banyak hal – hal yang terjadi, seperti jaga vendel, tapi yang paling berkesan tentu saja penjelajahan. Penjelajahan sangat melelahkan tapi sangat seru walaupun kelompok saya hanya berlima dikarenakan ada 3 orang yang sakit sehingga tidak bisa mengikuti penjelajahan. Hari terakhir TO ditutup dengan api unggun dan... dangdutan. Semuanya bernyanyi dan menari bahkan seperti bukan sedang TO. Sesampainya dirumah sesudah TO, saya tertidur sampai berbelas – belas jam mungkin karena lelah. Selain TO ada juga Bintama. Bintama adalah pelatihan selama 6 hari di bawah kopassus. Yang pertama kali muncul di pikiran saya ketika akan mengikuti bintama bukanlah rasa takut, tapi lebih kepada malas karena begitu banyak kegiatan yang harus diikuti selama kelas 10, walau pada akhirnya bintama adalah kegiatan wajib terakhir yang harus diikuti. Bintama ternyata tidak seberat apa yang saya bayangkan, malah cenderung seperti liburan tetapi bersama kopassus. Hal yang paling saya takuti ketika itu adalah jurit malam, yang ternyata juga tidak seseram apa yang saya bayangkan. Mungkin karena saya adalah kelompok keberangkatan 32 atau hampir yang terakhir, sehingga hantu-hantuannya sudah tidak begitu banyak, mungkin hanya ada di pos satu saja. Setelah bintama selesai rasanya semuanya selesai, lega rasanya, dan lagi – lagi saya tertidur untuk berbelas – belas jam ketika sampai dirumah.
XD
TO
PRA TO
XD
JOGJA (2011)
XI IPA 3 (hari terakhir sebelum UAS)
Tidung (2011)
Lalu sesudah melewati berbagai ujian yang menentukan kenaikan kelas dan jurusan yang dipilih, akhirnya saya berhasil melewati kelas 10 dengan susah payah dan naik ke kelas 11 IPA. Tepatnya 11 IPA 3. Sejujurnya saya tidak begitu semangat menyambut tahun ajaran baru kali ini, entah kenapa. Permulaan kelas 11 dimulai, yang saya rasakan hanyalah lelah. Saya yang biasanya belajar begitu banyak pelajaran, sehingga tidak terasa begitu melelahkan karena pelajarannya banyak yang berbeda, tetapi ketika memasuki kelas 11, pelajaran yang di pelajari kebanyakan eksak, dan bisa saja berturut – turut dalam satu hari. Terkadang ada matematika, biologi dan kimia dalam satu hari. Sungguh penat, pusing dan membosankan rasanya di sekolah. Tetapi bisa dibilang juga kelas 11 merupakan masa yang paling... menyenangkan dan santai selama SMA. Awal masuk, kali ini tidak ada kegiatan seperti MOS atau sebagainya. Bahkan terkadang banyak guru yang tidak masuk. Semester 1 kelas 11 tidak begitu banyak yang saya ingat. Semester satu cenderung saya lewati dengan tidak serius. Bahkan ke sekolah terkadang Cuma ada satu pelajaran saja yang ada gurunya. Belum lagi dikarenakan banyaknya libur karena banyaknya kegiatan para siswa kelas 10 yang mengharuskan diliburkannya siswa kelas 11 dan kelas 12. Terutama ketika memasuki masa – masa dimulainya pra TO dan TO. Dikarenakan saya bukan OSIS, pada akhirnya saya dan yang lainnya yang bukan OSIS juga mendapatkan libur 5 hari dan tentu saja, saya manfaatkan dengan sangat baik. Lalu waktu berlalu begitu cepat, entah apa yang saya lakukan sehingga waktu berlalu begitu cepat. Semester 1 kelas 11 pun berakhir. Yang sayangnya, saya akhiri dengan hasil rapot yang tidak begitu bagus. Untungnya orang tua saya tidak begitu peduli dengan nilai saya. 2010 berakhir, lalu datanglah tahun 2011. Pada awal 2011, ada salah satu kegiatan sekolah yang saya ingat, mungkin salah satu waktu terbaik selama kelas 11. Yaitu trip ke Jogja bersama Nawastra, yang sayangnya hanya berlangsung selama 3 hari. Meskipun tripnya banyak berisi belajar, tapi banyak juga mainnya. Banyak hal baru yang saya datangi, contohnya keraton, candi prambanan dan juga menonton sendratari. Ketika ke Jogja, saya menginap satu kamar bersama Tika dan Andrisa. Ketika di Jogja saya juga pergi ke UGM, yang ternyata kampusnya sangat luas dan suasananya sangat amat tenang. Saya juga pergi ke malioboro bersama yang lain, walaupun ketika malam hari. Barang – barang yang ada disana terhitung murah bahkan sangat murah jika dibandingkan dengan Jakarta. Sesudah Jogja, ada lagi Sky Battle. Sky Battle berlangsung selama kurang lebih seminggu, yang diikuti oleh banyak SMA lainnya. Ada pertandingan basket, futsal, dance, cheerleader dan wall climbing, juga rally photo. Lalu waktu berlalu lagi dan pada akhirnya kelas 11 pun masih dilewati banyak libur. Libur bintama, libur UAN dan lain sebagainya. Pada hari terakhir sebelum UAS, seperti tahun – tahun sebelumnya, saya membawa kamera dan berfoto – foto seharian, tentunya ketika sedang tidak ada pembelajaran. Ada satu foto yang saya ingat, yaitu ketika kelas saya berfoto di tengah lapangan dengan background banner countdown skyave, disitu masih tertulis 59 hari lagi. Lalu UAS pun saya lewati... yang lagi – lagi dengan susah payah. Ada 3 pelajaran yang saya masih ingat susahnya, yaitu kimia, matematika dan sejarah. Bahkan pada pelajaran kimia saya hampir tidak bisa mengerjakan setengahnya. Tetapi pada akhirnya UAS pun selesai, dan datanglah liburan. Saya bersama 11 teman saya lainnya merencanakan pergi ke Tidung selama 3 hari 2 malam. Begitu banyak hal yang menyenangkan yang terjadi, saya baru pertama kali snorkeling ketika saya ke Tidung. Ternyata di daerah kepulauan seribu lautnya sangat – sangat jernih dan bagus, bahkan saya bisa melihat karang dari atas permukaan laut. Lalu liburan masih saya lewati begitu saja, lalu mulailah dimulainya tahun ke 3 saya di SMA Labschool Kebayoran, yang menandakan berakhir sudah 2 tahun saya bersekolah di SMA ini. Begitu banyak hal baru yang saya dapatkan selama 2 tahun ini, dan saya masih mempunyai paling tidak 8 bulan untuk menambah pengalaman tersebut sebelum saya lulus dari SMA Labschool Kebayoran ini.