Jumat, 25 November 2011

Dua tahun di Labsky, sebuah autobiografi

Dua tahun di Labsky, sebuah autobiografi

Afifah Faizah D


         Februari 2009, pertama kali saya menginjakkan kaki di Labschool Kebayoran. Kesan pertama saya, sekolah ini begitu sempit, mungkin karena penuh dan ada banyak orang pada saat itu. Saat itu saya dan murid SMP kelas 9 lain melakukan tes masuk di SMA Labschool Kebayoran. Tes masuk yang merupakan tes gelombang pertama penerimaan siswa baru SMA Labschool Kebayoran. Alhamdulillah saya melalui tes masuk dengan baik. Walaupun sebenarnya saya agak kesulitan mengerjakan soal-soal tes masuk terutama tes IPS.
         Saya pada saat itu masih siswa SMP kelas 9 di SMPI Nurul Fikri Boarding School. Setelah saya menyelesaikan berbagai ujian tes masuk SMA Labschool Kebayoran, saya langsung diantar kembali ke Anyer, kembali ke SMP saya.
         Setelah dinyatakan lulus tes masuk SMA Labschool Kebayoran, tentu saja saya merasa senang. Tahun pertama saya masuk SMA Labschool diawali dengan pra mos atau pra masa orientasi siswa. Di pra mos ini, kami para siswa baru disuruh untuk membuat name tag yang menurut saya sangat ribet. Setelah melaksanakan mos, kami dibagi kelas.
         Saya masuk ke kelas X-B. saya merupakan angkatan ke-9 SMA Labschool Kebayoran. Di Labsky, saya satu-satunya yang berasal dari SMP Nurul Fikri Boarding School. Di kelas X ini, banyak kegiatan-kegiatan sekolah. Mulai dari Pesantren Ramadhan, Trip Observasi, Lapinsi, BINTAMA.
         Pesantren Ramadhan dilaksanakan saat bulan Ramadhan di sekolah dan mengharuskan siswanya menginap di sekolah. Trip Observasi dilaksanakan pada bulan Oktober di Kampung Pasir Muncang Purwakarta. Kelompok saya bernama Bedaya, yang diketuai oleh Faisal. Anggota kelompoknya yaitu, saya, Raissa, Tika, Arsa, Tama, Kak Ilham dan Dhinda. Akan tetapi, Dhinda terkena DBD saat masa pra TO yang menyebabkan dia tidak bisa ikut TO. Trip Observasi merupakan kegiatan untuk memupuk kepedulian sosial kita terhadaap lingkungan. Disana kita melakukan banyak kegiatan seperti lintas budaya, pentas seni, PKD (Peduli Kehidupan Desa). Disana kita tinggal di rumah penduduk desa, kami tinggal berdampingan, dan kami pun yang memasak makanan untuk keluarga dan kami juga. Di TO saya mendapatkan pengalaman yang sangat banyak.
         Lapinsi dilaksanakan untuk mendidik calon-calon pengurus osis dan mpk. Lapinsi merupakan kepanjangan dari latihan kepemimpinan siswa. 
         BINTAMA merupakan kepanjangan dari Bina Mental Kepemimpinan Siswa. Disana kami dilatih oleh KOPASSUS (Komandan Pasukan Khusus). Kami dilatih PBB, kedisiplinan, mental, keberanian, dll. BINTAMA dilaksanakan di kamp KOPASSUS di Serang Banten.
         Setelah BINTAMA, dimulai tahun ajaran baru yaitu kenaikan kelas. Kenaikan kelas adalah saat-saat yang sangat menegangkan, dimana keputusan naik atau tidak naik kelas dan penjurusan tentunya. Alhamdulillah saya naik kelas ke kelas XI IPA 1. Di kelas XI saya jalani dengan santai, yak arena memang tidak sebanyak kelas X kegiatannya. Karena saya juga tidak osis sehingga saya tidak banyak kegiatan. Kelas XI diisi dengan belajar di sekolah seperti biasa dan les mata pelajaran.
XI IPA 1

         Kelas XI merupakan masa dimana tidak terlalu berat di SMA, karena target hanya mengerjar kenaikan kelas. Dan waktu pun berlalu sampai pada kenaikan kelas. Awalnya kami sangat takut karena katanya ada rumor-rumor bahwa ada yang tidak naik kelas. Saat pembagian rapor kenaikan kelas, ternyata semua kelas XI naik kelas. Alhamdulillah. Saya ditempatkan di kelas XII IPA 1. Kenaikan kelas XII adalah hal yang lumayan menegangkan, apalagi saat melihat pembagian kelas, awalnya pembagian kelas sudah dibagi akan tetapi terjadi perombakan lagi. Di kelas XII ini merupakan masa-masa sulit. Tugas karya tulis dan tugas-tugas banyak lainnya sangat menyita perhatian. Apalagi harus dibarengi dengan ulanga-ulangan harian dan mengulang pelajaran kelas X dan XI. Jadwal di kelas XII ini begitu padat, karena kebanyakan dari kami sepulang sekolah langsung ke tempat bimbel dan belum lagi harus menyelesaikan tugas dan mengulang pelajaran.



          Tentunya kami harus menyiapkan untuk Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dan juga SNMPTN undangan maupun tertulis agar kelak kita dapat lulus 100% dan mendapatkan Universitas dan jurusan yang diinginkan. Amin.
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar