BIOSFER
Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup, terutama flora dan fauna, baik yang ada di darat maupun udara.
Berbagai macam flora yang hidup dalam suatu kawasan tertentu membentuk suatu persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya yang sering kita sebut hutan.
Klasifikasi hutan
- a. Menurut fungsinya
1). Hutan lindung
Hutan yang berfungsi menjaga kelestarian tanah dan tata airnya.
2). Hutan Suaka Alam
Hutan yang berfungsi untuk perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaatnya yang terdiri dari cagar alam ( untuk perlindungan berbagai jenis tumbuhan ) dan suaka margasatwa ( untuk perlindungan berbagai jenis satwa )
3). Hutan Wisata
Hutan yang dipelihara khusus untuk tujuan pariwisata, baik yang ada di darat maupun laut ( contoh Bunaken )
4). Hutan Produksi
Hutan yang khusus diambil kayu maupun non kayu sebagai hasil industri kayu, obat-obatan, penyamak kulit dll.
- b. Menurut jenis pohonnya
1). Hutan Hiterogen
Hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman, misal hutan rimba, banyak terdapt di luar pulau jawa
2). Hutan Homogen
Hutan yang ditumguhi oleh satu jenis tanaman saja, pada umumnya hutan ini dibuat untuk tujuan tertentu, misalnya reboisasi/ penghijauan.
- c. Menurut cara terjadinya
1). Hutan Asli/Alamiah
Hutan yang terjadi secara alamiah, misal hutan rimba, bakau
2). Hutan Buatan
Hutan yang sengaja dibuta oleh manusia untuk kepentingan tertentu, misal penghijauan / reboisasi.
- d. Menurut tempat
1). Hutan Pantai
2). Hutan Rawa
3). Hutan Pegunungan
- e. Menurut iklim
1). Hutan Hujan Tropik
Hutan yang terdapat di daerah tropik yang mendapatkan hujan merata sepanjang tahun, banyak terdapat di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara.
2). Hutan Musim
Hutan yang terdapat di daerah tropik dengan musim kemarau yang panjang. Sehingga menggugurkan daunnya, banyak terdapat di India dan Asia Tenggara.
3). Sabana
Padang rumput di daerah tropis yang diselingi tumbuhan, banyak terdapat di Australia dan Brazilia
4). Stepa
Padang rumput di daertah tropis
5). Taiga
Hutan yang ditumbuhi oleh jenis-jenis konifer yang tumbuh di daerah dingin, banyak terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Tugas : Buatlah kelompok diskusi yang masing-masing terdiri 4 – 6 orang, dengan materi Jelaskan manfaat Hutan bagi kehidupan manusia |
- 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna.
- a. Faktor penyebab
1). Cuaca dan iklim
2). Relief / ketinggian tempat
3). Manusia
- b. Sarana penyebaran
1). Angin
misalnya biji-bijian yang terbawa oleh hempasan angin
2). Aliran air
misalnya tumbuhan atau biji-bijian yang terbawa oleh aliran sungai
3). Lahan
misalnya adanya gerakan spesies di daratan
4). Manusia
misalnya flora dan fauna yang dipindah oleh manusia
- c. Hambatan
1). Geografis
Kondisi geografi yang menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna terutama adalah bentang alam yang berupa samudra, padang pasir, sungai dan pegunungan.
2). Biologis
Faktor yang menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna secara biologis antara lain habitat yang tidak sesuai dan tidak cocok lagi untuk kelangsungan hidup, tidak adanya persediaan makanan atau predator.
3). Tanah ( Edafik)
Kondisi tanah yang dapat menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna antara lain, ketersediaan unsur hara, udara dan air
- 3. Persebaran flora dan fauna di dunia
Menurut Alfred Russel Wallace persebaran fauna di dunia dikelompokkan menjadi enam wilayah, yaitu :
- a. Wilayah Neartik
Meliputi seluruh wilayah Amerika Utara bagian tengah terdiri atas padang rumput dan bagian utara merupakan hutan konifer seluruh Greenland, sedangkan hewannya berupa antilop, tupai dari Amerika Utara,bison, kalkun dan karibu
b. Wilayah Neotropik
Meliputi Mexico bagian selatan dan tengah serta Amerika Selatan, hewan-hewannya berupa kukang, armadillo, kuda, tapir, siamang dll
c. Wilayah Australis
Meliputi Selandia Baru, Irian, Maluku dan pulau-pulau di sekitarnya. Hewannya terdiri atas kanguru, trenggiling, koala, cendrawasih, kura-kura, berbagai macam burung dll.
- d. Wilayah Oriental
Meliputi wilayah Benua Asia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sri Langka dan Filipina, banyak terdapat hutan hujan tropis dan beraneka macam flora dan fauna, hewan-hewannya berupa harimau, gajah, gibon,orang utan dan badak bercula satu.
- e. Wilayah Paleartik
Meliputi seluruh Eropa, Afganistan, Himalaya,Afrika, Inggris dan Jepang, hewannya terdiri atas bison, kucing kutub, menjangan kutub, landak
- f. Wilayah Etiopian
Meliputi seluruh benua Afrika, Madagaskar dan wilayah Arab bagian selatan, banyak terdapat gurun yang menjadi pembatas wilayah satu dg lainnya, sehingga jenis binatangnya berbeda yang terdiri atas Gorilla, Simpanze, antelop, burung unta, zebra, kuda nil dan jerapah.
- 4. Persebaran Fauna di Indonesia
- a. Fauna Indonesia Barat
Meliputi wilayah Sumatra, Jawa dan Kalimantan biasanya disebut fauna dangkalan Sunda yang terdiri atas binatang menyusuinya berbadan besar, treinggiling, bunglon, kijang.
- b. Fauna Indonesia Tengah
Meliputi Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara dibatasi oleh garis Wallace di barat dan garis weber di timur, hewannya meliputi anoa, babi rusa,biawak, kuskus, komodo, buaya, ular dll
c. Fauna Indonesia Timur
Meliputi Papua dan pulau di sekitarnya sering disebut fauna dangkalan Sahul yang terdiri atas Kanguru,kadal, kura-kura dan berbagai jenis burung.
- 5. Usaha melestarikan
Untuk menghindari kepunahan, maka dilakukan beberapa usaha antara lain larangan berburu dan dibutkan suaka margasatwa sebagai berikut :
NO | PROPINSI | LOKASI MAGASATWA | JENIS HEWAN |
1. | DI Aceh | Kluet Gunung Leuser | Orang Utan, Gajah Orang Utan, gajah, tapir, macan, rusa |
2. | Sumatra Utara | Sikindur Langkat | Gajah, orang utan Gajah, orang utan, macan |
3. | Riau | Kerumutan Pulau Berkah | Gajah dan tapir Burung-burung laut |
4. | Sumatra Barat | Rimbo Pantai | Siamang, tapir, harimau |
5. | Lampung | Waykambas | Gajah, orang utan, harimau |
6. | Jawa Barat | Panaitan dan ujung Kulon | Badak cula satu, babi hutan, banteng dan rusa |
7. | Kalimantan Barat | Gunung Palung | Bekantan |
8. | Kalimantan Tengah | Kotawaringin Tanjun Puting | Bekantan, orang utan, banteng, babi hutan |
9. | Sulawesi utara | Maspepayaroja | Penyu laut |
10. | Sulawesi Tengah | Pati-pati, Lore Lindu Kalamantan dan lombuyan | Rusa dan anoa |
11. | Bali | Bali Barat | Banteng dan jalak putih |
12. | Nusa Tenggara Barat | Pulau Moyo | Rusa, babi hutan, ayam hutan dan burung |
13. | Nusa Tenggara Timur | Padar Rinca dan Walwuul | Komodo |
14. | Papua | Gunung Lorentz | Walaby, ular sanca, landak, burung nandur,kanguru pohon |
Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :
a. Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b. Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f. Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu
saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
g. Harus melakukan konvensi dengan baik. Konvensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam keadaan terluka.
a. Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b. Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f. Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu
saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
g. Harus melakukan konvensi dengan baik. Konvensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam keadaan terluka.
- h. mengembangbiakkan hewan yang hampir punah
- i. Menyediakan makanan secara alamiah
Sedangkan Suaka alam untuk perlindungan tumbuhan sebagai berikut :
NO | PROPINSI | SUAKA ALAM | JENIS HEWAN |
1. | DI Aceh | Aceh Raflesia | Raflesia padma acehensis |
2. | Sumatra Utara | Sibolangit Dolok Laut | Kebun botanis Pinus merkusi |
3. | Bengkulu | Bengkulu | Raflesia Bengkulu |
4. | Sumatra Barat | Batangalupuh Beringin Sakti | Raflesia Arnoldi Pinus benjamina |
5. | Bengkulu | Bengkulu | Raflesia Bengkulu |
6. | Jawa Tengah | Wijaya Kusuma | Bunga wijaya kusuma |
7. | Kalimantan Barat | Mandor | Jenis anggrek |
Beberapa usaha untuk melestarikan flora :
- a. Melakukan pengawasan secara ketat, terutama terhadap perusak hutan dan penambang liar.
- b. Melakukan reboisasi terhadap hutan gundul
- c. Melarang penggembalaan yang merusak hutan
- d. Menjaga agar tidak terjadi kebakaran
- e. Menanam pohon pengganti
- f. Melarang ladang berpindah
- g. Menetapkan hutan lindung
- h. Melaksanakan tebang pilih
BAB 2
Antroposfer
Antroposfer adalah manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, dalam pembahasannya nanti lebih di tekankan pada aspek kependudukannya, yang berkaitan dengan masalah kependudukan, antara lain ; kepadatan, penyebaran yang tidak merata, jumlah dan kualitas penduduk.
2. Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena umur dan jenis kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk dan mempunyai perana yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain menentukan kedudukan atau status dalam masyarakat, menentukan kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :
a. Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahun
b. Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun
c. Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun
Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Contoh : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan nyata apakah mungkin itu terjadi ?
3. Menghitung tingkat kelahiran penduduk
Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut :
a. diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi
b. antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang
c. Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
a. Nikah usia muda
b. Pergaulan bebas
c. Derasnya arus informasi
d. Lemahnya iman
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll
4. Menghitung tingkat kematian penduduk
Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria sebagai berikut :
a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi
b. 10 – 20 berarti angka kematiannya sedang
c. Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll
5. Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah
a. Pertumbuhan Penduduk alami
Pertumbuhan Penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan kematian saja, juga disebut Natural Increase
Pertumbuhan Penduduk L – M
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )
c. Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
6. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.
a. Pertumbuhannya tinggi
b. Persebarannya tidak merata
c. Komposisinya sebagian usia muda
d. Kualitasnya rendah
7. Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
a. KB
b. Transmigrasi
c. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
8. Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel dan grafik/diagram
a. Simbol Ordinal / bertingkat
Adalah simbul yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan penduduk ( padat, sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg menunjukkan data secara kuantitatif dan kualitatif, misal jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
c. Simbol Pictorial
Adalah simbul yang menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, misal jumlah penduduk menggunakan simbul bentuk manusia sesuai dengan jumlahnya, dll
9. Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern
Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negara
Misalnya : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi]
BAB 3
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam atau sering disebut Natural Resource adalah Segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2. Klasifikasi Sumber Daya Alam
a. Berdasarkan kemungkinan pemulihannya
1). Renewable Resource /dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dengan cara yang relatif mudah dan waktunya relatif cepat, misal hasil pertania, perkebunan, kesuburan tanah dll.
2). Unrenewable Resource/tidak dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi setelah habis dipergunakan atau pemulihannya memakan waktu yang sangat lama jutaan tahun, misal minyak bumi, batu bara dan berbagai jenis tambang mineral yang lain.
b. Berdasarkan sifatnya
1). Sumber Daya Alam Fisik
Adalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah dll
2). Sumber Daya Alam Hayati
Adalah sumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.
c. Berdasarkan kecepatan habisnya
1). Sumber daya alam yang cepat habis
sumber daya alam yang cepat sekali habis, karena nilai konsumtifnya tinggi, sehingga banyak pemakainya. Misal ; minyak bumi, gas alam dan bahan bakar lainnya konsumsinya tinggi.
2). Sumber Daya Alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang nilai nya tidak akan pernah habis, dan biasanya nilai konsumtifnya rendah, misal emas, intan mutiara dll
3). Sumber Daya Alam yang tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis karena ada pembaharuan secara alami, misal ; sinar matahari, udara/oksigen.
d. Berdasarkan Lokasinya
1). Sumber Daya Alam Terestrial
Adalah sumber daya alam yang berada di daratan, misalnya bahan galian, tanah, hutan dll
2). Sumber Daya Alam Akuatik
Adalah sumber daya alam yang berda di lautan, misalnya ikan, rumput laut, garam, energi gelombang dll.
e. Berdasarkan UU No 11 tahun 1976 Tentang pertambangan
1). SDA Golongan A / Strategis
Adalah golongan bahan galian yang strategis untuk pertahanan dan kemanan atau untuk menjamin perekonomian negara, misal minyak bumi, batu bara, nikel, mangaan dll
2). SDA Golongan B/ Vital
Adalah golongan SDA yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak , misal emas, perak, magnesium dll
3). SDA Golongan C
Adalah golongan SDA yang termasuk batuan industri , misal batu, gamping, pasir dll
3. Persebaran Sumber Daya Alam
NO
NAMA
TEMPAT
1
Hutan
Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra
2
Minyak bumi
Cupu, Cirebon,Plaju, Palembang ,Sorong,Kalimantan
3
Gas Alam ( LNG )
Arun
4
Batu-Bara
Ombilin,Kalimantan, Aceh, Bukit Asam,Jambi,Riau,
5
Emas Perak
Tembaga Pura, batu Hijau, Tasikmalaya,Bengkulu, Jampang ( Jabar )
6
Nikel
Danau Matana, Towuti, Kolaka
7
Timah
8
Bauksit
P. Bintan
9
Marmer
Trenggalek, Bayat
10
Tembaga
Tembaga Pura, Tirtomoyo Wonogiri, Muara Sipeng( Sulawesi )
11
Mangaan
KliripanP. Doi ( Halmahera) Karang Tunggal ( Tasikmalaya)
12
Intan
Martapura
13
Platina/Emas Putih
Peg. Verbeek
14
Fosfat
Cirebon, gunung Ijen,Banyumas
15
Mika
Kep. Banggai
4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:
a. pertambahan penduduk yang cepat
b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya
dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses
pembaruannya.
Sumber : http://adibrifai.wordpress.com/materi-xi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar