Nama saya Ferdie Reinaldo dan saya akan menceritakan kisah hidup saya selama saya bersekolah di SMA labschool kebayoran. Pertama kali saya masuk ke SMA Labschool Kebayoran adalah pada tahun 2009 ketika itu saya baru lulus dari SMP Labschool Kebayoran dan memutuskan untuk mengikuti pembelajaran di SMA Labschool Kebayoran karena NEM saya tidak mencukupi untuk memasuki SMA Negeri pilihan saya yaitu SMAN 8. Bisa dibilang saya masuk SMA Labschool Kebayoran itu sebuah keberuntungan yang tidak saya kira. Sebelum saya melaksanakan ujian nasional SMP saya sudah memutuskan untuk tidak mendaftar pada SMA swasta manapun dan hanya mengharapkan pada nilai NEM saya, pada saat itu waktu pendaftaran untuk SMA Labschool Kebayoran sudah hampir habis tetapi saya tidak begitu memikirkannya karena saya sudah memutuskan. Namun pada hari terakhir batas pendaftaran untuk masuk SMA Labschool Kebayoran, waktu itu sedang pelajaran pa dan wali kelas saya menanyakan kepada saya kalau saya sudah daftar ke sekolah apa belum namun setelah saya mengatakan bahwa saya memang tidak merencanakan untuk mendaftar pada SMA swasta manapun termasuk SMA Labschool Kebayoran wali kelas saya pun membujuk saya untuk setidaknya mendaftar pada SMA Labschool Kebayoran dan saya pun akhirnya memutuskan untuk mendaftar pada hari terakhir itu. Itupun semuanya serba instan bahkan karena saya tidak mempunyai pas foto saya harus datang ke fujifilm di dekat sekolah untuk mengambil pas foto dan langsung kembali ke sekolah untuk mengisi formulir pendaftaran dan ternyata hari itu adalah hari yang menentukan saya sekarang berada di sekolah ini karena setelah selesa ujian nasional dan hasilnya diumumkan, nem saya tidak mencukupi untuk masuk ke SMAN 8 dan akhirnya pun saya kembali bersekolah di Labschool Kebayoran.
Ketika awal sekolah pasti ada masa orientasi siswa, karena saya juga sudah pernah mengalami masa orientasi yang sama dengan waktu di SMP jadi saya sudah tidak mempermasalahkan lagi apalagi masa orientasi di SMA berlangsung lebih sebentar dari sewaktu saya di SMP ketika di SMP saya pulang bisa sampai jam lima sore dan untungnya di SMA selain harinya lebih sedikit saya juga bisa pulang lebih cepat yaitu sekitar jam tiga sore. Selama MOS saya mengikutinya dengan biasa-biasa saja. Setelah masa orientasi lewat saya memasuki masa-masa kelas sepuluh. Pada waktu itu saya berada di kelas sepuluh a dengan wali kelas Pak Yusuf. Pada masa kelas sepuluh ktia selalu dibayang-bayangi dengan penjurusan, pertamanya saya masih tidak bisa menetukan saya akan memilih jurusan ipa atau ips namun saat memasuki semester 2 saya telah meniatkan untuk masuk ke jurusan ipa karena saya tidak begitu menyukai jurusan ips. Semasa kelas sepuluh kita dihadapi dengan banyak sekali kegiatan-kegiatan sekolah mulai dari pra to, to, bintama, dan studi lapangan. Pada saat pra to adalah salah satu kegiatan yang tidak ingin saya ulangi kedua kali sebagai peserta, karena tiga hari pra to itu sangatlah melelahkan, dimana kita menyiapkan segala sesuatu untuk to yang akan datang kita diharuskan untuk mengikuti semua kegiatan dengan baik. Persiapan-persiapan yang kita harus lakukan adalah mengecat tongkat dan membuat nametag yang sangat rumit dan susah. Namun setelah melewati tiga hari yang sangat melelahkan tersebut kitapun akhirnya bisa tenang dan tinggal menunggu to-nya saja. TO sendiri dilaksanakan di Purwakarta selama satu minggu. Pada sat TO saya tidak begitu bersemangat karena ingin cepat-cepat pulang, saya tidak begitu banyak mengenang TO karena selama TO saya lebih sering berada di rumah orang tua asuh saya dan tidur-tiduran saja, namun ada satu kegiatan TO yang sangat menguras tenaga dan itu adalah penjelajahan dimana kita berkelompok harus melewati berbagai rintangan dan pos-pos kakak osis dengan jarak tempuh yang sangat jauh. Itu dimulai pagi hari dan saya baru kembali ke desa dimana kita tinggal pada sore hari dan saya merasa sangata lelah pada hari itu begitu juga dengan semua yang mengikuti kegiatan itu. Seselasainya TO kita pun bisa beristirahat kembali di rumah masing-masing. Namun setelah kegiatan to masih ada kegiatan studi lapangan yang menunggu, tetapi studi lapangan itu bisa dibilang seperti rekreasi bersama angkatan kalau dikurangi dengan tugas-tugas kelompok yang sudah dibagikan. Selama studi lapangan karena kita kelas sepuluh jadi kita pergi menuju bandung dan hanya selama 2 hai, walaupun kita mendatangin berbagai tempat-tempat untuk melaksanakan tugas seperti halnya museum dan sebagainya namun kita masih dapat berwisata pada malam harinya dan membeli berbagai macam cinderamata dan suvenir. Sepulangnya dari studi lapangan kita diharuskan membuat makalah yang merangkum seluruh tugas-tugas yang harus kita buat pada saat itu. Untung kelompok saya rajin-rajin jadi saya tidak perlu mengerjakan tugas yang berat-berat dan akhirnya tugasnya pun selesai tepat waktu.
Setelah studi lapangan kita dihadapkan pada satu rintangan lagi apalagi bagi para alumni SMP Labschool Kebayoran yaitu BINTAMA, karena pada saat kita SMP kita juga melaksanakan program pelatihan seperti ini namun pada saat itu kita dilatih oleh marinir di Cilandak dan itu bagaikan tinggal di neraka selama 6 hari yang merupakan mimpi buruk bagi semua alumni angkatan 6 SMP Labschool Kebayoran. Hal ini mungkin terus diingat oleh para alumni dan kita menyangka akan melewati hal yang sama atau bahkan lebih parah ketika kita melaksanakan bintama karena kita sudah SMP, yang SMP saja sudah separah itu bagaimana dengan saat SMA itu yang saya pikirkan sebelum melaksanankan BINTAMA, walaupun kita dilatih di tempat yang berbeda dengan kopassus di Banten namun saya tetap teringat saat melaksanakan BIMENSI. Tetapi ternyata BINTAMA jauh lebih enak dan menyenangkan dibandingkan dengan BIMENSI sayapun sangat lega dengan hal ini. 6 hari pelatihan pun lewat dengan menyenangkan dan tidak membawa trauma seperti saat kita pulang dari BIMENSI, walaupun BINTAMA tidak seberat BIMENSI kalau disuruh mengulang lagi saya pun ogah.
Setelah BINTAMA kita dihadapi dengan penjurusan dan sayapun berhasil masuk ke jurusan IPA dengan rata-rata nilai ipa sebesar 71.9 dan saya bersyukur akan hasil ini walaupun rata-ratanya tidak bagus-bagust amat. Naiknya ke kelas sebelas saya pun masuk ke kelas sebelas ipa tiga dengan wali kelas Pak Edi. Pada awalnya saya masuk ke jurusan ipa saya syok dengan pembelajarannya karena tidak bisa mengikuti dengan baik dan mendapat banyak remedial, namun akhirnya saya bisa mengikuti pembelajaran di pertengahan semester 1 dengan bukti remedial saya berkurang walaupun masih ada tentunya. Sayapun mendapat ranking 14 saat semester 1 dan saya lumayan senang dan bangga dengan hasil itu karena saya tidak rajin-rajin amat dalam belajar dan saya baru bisa mengikuti pembelajaran dari tengah semester namun saya mendapat ranking di 15 besar. Saat kelas sebelas kita juga melaksanakan studi lapangan lagi namun kali ini lebih lama dan tentunya lebih menyenangkan. Kita pergi ke Yogyakarta selama tiga hari dan bisa dibilang itu rekreasi yang sangat menyenangkan bersama angkatan. Karena disana kita diberi lebih banyak waktu bebas bahkan waktu berbelanja yang sangat lama saat kita dilepas di malioboro untuk berbelanja suvenir dan cinderamata. Tempat penginapannya pun sangat nyaman karena kita menginap di hote dengan fasilitas yang mencukupi tidak seperti saat kita kelas sepuluh. Setiap sarapan pun kita dikasih buffet dan kita pun bisa makan sepuasnya. Tiga hari di Yogyakarta sangat menyenangkan walaupun tetap ada tugas studi lapangan yang harus dikerjakan setelahnya tetapi kelompok saya berhasil mengerjakannya dengan baik. Semester dua pun siap kita lalui, namun saat semester dsua saya juga tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan sangat baik dan mendapatkan banyak remedial bahkan nilai ulangan tengah semester saya pun tidak bagus banyak yang tidak tuntas. Hal-hal ini membuat target ulangan akhir semester saya semakin besar dan saya harus berusaha lebih giat lagi, pada waktu itu pun saya tidak dapat mempersiapkan diri dengan baik saat ujian akhir semester berlangsung sampai-sampai saya pernah kesiangan berangkat dari rumah dan bahkan menabrak motor ditengah jalan yang menyebabkan saya tidak bisa konsentrasi dengan baik saat ulangan. Tetapi saya dapat lulus dan naik ke kelas dua belas walaupun nilai IPA saya tidak di atas tujuh puluh semuanya namun saya tetap bersyukur karena dapat lulus dan naik ke kelas dua belas. Sekarang saya sedang menduduki kelas dua belas dan berada di kelas dua belas ipa satu. Sedang berusaha untuk mengikuti pelajaran dengan baik sambil mengikuti bimbingan belajar juga dibebani pikiran tentang kuliah, kelulusan, dan karya tulis.
Kegiatan ekstrakulikuler saya di sekolah hanya diisi dengan satu kegiatan yaitu sepak bola/futsal, saya baru mengikuti ekskul ini di masa SMA karena sewaktu SMP saya tidak begitu menyukai sepak bola beda halnya saat SMA dimana saya menjadi peminat bola dan pendukung Liverpool. Saya mengikuti ekskul futsal dari dimulai pembelajaran kelas sepuluh sampai sekarang, setidaknya saya pernah mengikuti kompetisi futsal yang diadakan sekolah saya yaitu sky battle walaupun tim saya tidak lolos fase grup tetapi tetap bisa mengikuti sebuah kompetisi. Karena sekarang sudah kelas dua belas maka kegiatan ekskul pun harus dikurangi mau tidak mau karena kita akan terhalangi mungkin oleh pendalaman materi ataupun bimbingan belajar, walaupun saat kelas dua belas ekstrakulikuler sudah tidak wajib lagi untuk diikuti namun saya masih mengikutinya karena saya senang bermain bola juga sekedar untuk melepas stres dengan bermain bola.
Inilah sekilas kehidupan 2 tahun saya di SMA Labschool Kebayoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar