Sabtu, 10 September 2011

Tugas-2: Dari Labsky Untuk Indonesia, Rangkuman Biologi Semester 4





Biologi//Sistem Pada Tubuh Manusia


BAB VI SISTEM PENCERNAAN
Makanan sehat: mengandung gizi seimbang & higienis
Makanan bergizi: mengandung unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin,air, dan mineral
Makan higienis: tidak mengandung bibit penyakit/zat yang dapat membahayakan kesehatan tubuh
Sistem pencernaan terbagi 2, saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan (hati & pankreas) tidak dilewati makanan, tapi memberikan enzim.
GIGI
Pada usia 6 tahun gigi berjumlah 20, terdiri dari:
·         Dens insisius (seri), 8 buah
·         Dens caninus (taring), 4 buah
·         Dens premular (geraham depan), 8 buah
Usia 6-14 tahun, igi berangsur tanggal dan diganti oleh gigi tetap (+12 dens molar)
Bagian-bagian gigi: enamel, dentin, pulpa/ sumsum gigi, gusi, dan cementum
LIDAH
Fungsi: membantu mengaduk makanan, membersihkan mulut, bersuara, mendorong makanan, serta sebagai indera pengecap
Kelenjar air liur/glandula salivanes berfungsi: memudahkan penelanan, pencernaan kimiawi, melindungi selaput rongga mulut ptialin (amilase)
Kelenjar air liur terdiri dari 3 pasang: glandula parotis, submandibularis, sublingualis
FARING
Jalur persimpangan yang dilewati makanan & udara
LAMBUNG
Terletak di sisi kiri abdomen di bwah diafragma
Terdiri dari: kardia, fundus, badan lambung, pilorus
Pada kedua ujung lambung terdapat sfingter, yaitu lower esophageal sphincter, dan pyloric sphincter
Otot pada lambung akan menyebabkan makanan dalam lambung teraduk sehingga saling bergesekan dan membentuk chyme/kim (bubur makanan)
Fungsi asam lambung:
·         Mengubah pH lambung menjadi asam
·         Mengaktifkan enzim yang dihasilkan getah lambung
·         Mengatur membuka/menutupnya klep
PANKREAS
Kelenjar lonjong berwarna agak putih, terletak di permukaan bawah lambung
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang akan masuk ke duodenum
Getah pankreas mengandung zat: natrium bikarbonat, amilase, lipase pankreas, tripsin, dan kemotripsin, peptidase, nuklease
Zat makanan dan pemanfaatannya dalam tubuh:
KARBOHIDRAT
Monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa. Bersifat larut dalam air dan terasa manis.
Disakarida: laktosa, maltosa, sukrosa
Polisakarida:amilum, selulosa, glikogen : sukar larut dalam air, terasa pahit.
Fungsi karbohidrat: sumber energi ( energi siap pakai), berperan dalam metabolisme, pembentukan struktur, keseimbangan asam & basa, dan membantu proses pencernaan dan penyerapan kalsium
Pemanfaatan karbohidrat:
·         Karbohidrat mengalami proses hidrolus (amilase dan ptialin) di mmulut, lambung, usus (polisakarida->monosakarida)
·         Monosakarida diserap usus halus-> diangkut ke hati (dibersihkan) melalui vena porta hepatis
·         Di dalam hati, glukosa -> glikogen
LEMAK
Zat organik hidrofobbik, dapat larut dalam pelarut organik:eter, kloroform, benzen
Molekul lemak: gliserol, asam lemak
Macam lemak: lemak sederhana (trigliserida), lemak campuran (fosfolipid, lipoprotein, glikolipid), darivat lemak-> hasil dari proses hidrolisis lipid ( kolesterol, asam lemak, gliserol)
Fungsi lemak: penghasil kalor tertinggi; pelarut vitamin A,D,E,K; pelindung tubuh; penahan rasa lapar
Pemanfaatan lemak dalam tubuh:
·         Pencernaan lemak oleh enzim lipase
·         Lemak harus diubah menjadi emulsi lemak oleh cairan lemak empedu sebelum dicerna
·         Emulsi lemak diubah menjadi: 40%-> asam lemak, monogluerida,glisero
                                                                 60%-> gliserida (disimpan)
PROTEIN
Pemanfaatan protein:
     PROTEIN                 PROTEOSA                 POLIPEPTIDA KECIL                              ASAM AMINO KECIL
PEPTON                                                                 
POLIPEPTIDA
                PEPSIN                             TRIPSIN                                               EREPSIN
               LAMBUNG                      DUODENUM                                      USUS HALUS
Asam amino diserap lalu diangkut ke hati ->jantung->seluruh tubuh
Dalam jaringan, asam amino: mengganti sel rusak, membentuk sel baru, disintesis, dan lain-lain
Hasil penguraian asam amino yang tidak mengandung N akan menjadi glukosa dan glikogen
Hasil metabolisme asam amino berupa energi H2O,NH4OH, NH3
Protein tidak dapat disimpan, setelah protein dirombak, akan langsung dibuang
BAB VII SISTEM PERNAPASAN
Respirasi dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: respirasi eksternal (pertukaran gas udara dari luar dengan udara paru-paru), dan respirasi internal (pertukaran gas antara udara dalam kapiler dengan sel-sel di jaringan tubuh).
Oksigen pada sel tubuh digunakan untuk mengoksidasi makan sehingga menghasilkan energi ATP->respirasi seluler.
SALURAN PERNAPASAN
Hidung
Tempat masuknya udara pernapasan, terjadi proses penyaringan dan penghangatan udara
Permukaan dalam: selaput lendir, ditumbuhi banyak ujung saraf indera pembau
Faring
Persimpangan antara saluran respirasi pada bagian depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang
Dilalui udara dan makanan.
Laring
Terdi dari pita suara, glotis, epiglotis
Glotis merupakan celah antara faring dan trakea
Ujung laring terdapat epiglotis yang berfungsi mengatur pergantian perjalanan udara dan makanan
Trakea
Dinding trakea tipis dan kaku, terdiri dari 3 lapis: luar (jaringan ikat), tengah (otot polos & cincin tulang rawan), dan dalam (epitel bersilia dan lendir)
Bronkus
Berjumlah sepasang, penyusunnya sama dengan trakea
Bronkiolus
Saluran lebih kecil dan dindingnya lebih tipis
Alveoulus
Berupa gelembung tipis, kurang lebih berjumlah 300 juta buah di setiap paru-paru
Dindingnya tipis, lembab, berlekatan erat dengan kapiler darah -> mengangkut O2 ke sel, mengangkut CO2 untuk dibuang
Paru-paru
Kumpulan bronkus, bronkiolus, dan alveolus
Diselubungi oleh pleura
MEKANISME PERNAPASAN
Pernapasan dada-> yang pertama bekerja adalah otot antar tulang rusuk
Pernapasan perut-> yang pertama bekerja adalah otot diafragma
Pernapasan dada:
                                Inspirasi                                                                 Ekspirasi
                Otot antar tulang rusuk kontraksi                     otot antar tulang rusuk relaksasi
                Tulang rusuk terangkat                                       Tulang rusuk menurun
                Rongga dada membesar                                     Rongga dada mengecil
                Peningkatan volume paru-paru                         penurunan volume paru-paru
                Penurunan tekanan paru-paru                          peningkatan tekanan paru-paru
                Udara masuk                                                         udara keluar
Pernapasan perut: otot diafragma kontraksi      diafragma mendatar     rongga dada membesar     peningkatan volume paru-paru       penurunan tekanan paru-paru      udara masuk
VOLUME UDARA RESPIRASI
Dalam keadaan normal, volume udara respirasi 500 ml (volume tidal)
Udara yang masih bisa masuk setelah inspirasi biasa dinamakan udara cadangan inspirasi (udara komplementer) 1500 ml
Udara yang masih bisa keluar setelah ekspirasi biasa dinamakan udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) 1500ml
Udara yang selalu berada dalam paru-paru dinamakan udara residu 1000 ml
Kapasitas vital paru-paru 3500 ml, kapasitas total paru-paru 4000 ml
PERTUKARAN UDARA PARU-PARU (DIFUSI)
O2 masuk ke dalam alveoulus menyebabkan P O2 di alveoulus lebih tinggi dibandingkan dengan P O2 di kapiler paru sehingga berdifusi
O2 di kapiler diikat oleh eritrosit yang mengandung Hb membentuk oksihemoglobin-> Hb mengangkut O2 ke seluruh tubuh
Setelah sampai eritrosit melepas O2, berdifusi dari kapiler ke sel-sel tubuh
Semakin banyak O2 dipakai tubuh maka semakin banyak CO2 yang terbentuk, sehingga PCO2 dalam sel tubuh lebih tinggi dibanding PCO2 di kapiler-> CO2 berdifusi dari sel tubuh ke kapiler
CO2 dibawa menuju paru-paru->CO2 berdifusi dari kapiler ke alveoulus->CO2 dikeluarkan dari alveoulus
PENGANGKUTAN O2 DAN CO2
Pengangkutan O2 dalam tubuh dilakukan oleh plasma darah (2-3%) dan Hb (oksihemoglobin & oksimioglobin)
Pengangkutan CO2, dengan 3 cara:
·         5% CO2 larut dalam plasma darah membentuk asam karbonat
·         30% CO2 berbentuk senyawa karbomino
·         65% dalam bentuk ion HCO3-
BAB VIII SISTEM EKSKRESI
Membuang zat metabolisme yang sudah tidak berguna agar tidak meracuni tubuh
Berperan dalam homeostasis (keadaan seimbang pada fungsi-fungsi fisiologis tubuh)
Osmoregulasi: mekanisme khusus untuk menjagar agar kondisi dalam sel atau tubuh organisme tetap stabil
PARU-PARU
berfungsi ganda: alat repirasi dan ekskresi
zat sisa: CO2 & H2O
KULIT
Fungsi:


·         Melindungi tubuh dari gangguan fisik
·         Sebagai alat ekskresi
·         Mengatur suhu tubuh
·         Mengurangi kehilangan air
·         Reseptor penerima rangsang
·         Tempat pembentuk vitamin D
·         Tempat penimbunan lemak berlebih


Bagian Kulit
·         Lapisan luar/epidermis, terdiri dari 2 lapis:
o    Lapisan tanduk:
§  stratum korneum (harus dibuang setiap hari)
§  Stratum lusidum (mengganti korneum)
o    Lapisan malphigi:
§  Stratum granulasum (pigmen kulit, mengandung melanosit)
§  Stratum germinativum ( selalu membelah untuk mengganti sel mati)
·         Dermis (kulit jangat). Lapisan paling tebal, terdapat folikel rambut, ujung saraf, glandulu sudorifera, glandula sebasea, pembuluh darah
·         Subkutaneus (jaringan ikat bawah kulit). Sebagai tempat penimbunan cadangan lemak
Proses berkeringat:
·         Saat suhu tinggi kelenjar keringat aktif (oleh hipotalamus)-> pembuluh darah kapiler melebar-> memudahkan proses pembuangan zat sisa -> keringat keluar dengan cara penguapan melalui pori-pori kulit-> suhu menurun
·         Keringat mengandung air, garam, dan urea
HATI
Berperan ganda: pencernaan dan ekskresi
Hati menghasilkan empedu dan pembentukan zat buangan bernitrogen ( deaminasi asam amino)
Fungsi utama hati:
·         Menyimpan glikogen
·         Sebagai tempat pembongkaran dan pembentukan protein
·         Menawarkan racun
·         Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah
·         Pusat distribusi makanan
·         Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
Terdapat sel histiosit untuk detoksifikasi racun
Pembentukan pigmen empedu:
·         Hemoglobin dilepas dari sel darah merah-> dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin
·         Zat besi -> disimpan dalam hati, dikirim ke sumsum tulang (membentuk sel darah merah)
·         Globin digunakan lagi dalam metabolisme protein dan pembentukan hemoglobin baru
·         Hemin dirubah menjadi pigmen empedu bilirubin dan biliverdin
o    Bilirubin akan dirubah menjadi mesobilirubinogen. Biliverdin harus diubah menjadi bilirubin
Pembentukan zat buangan yang mengandung nitrogen:
·         Zat buangan yang mengandung nitrogen merupakan hasil metabolisme protein dan deaminasi protein
·         Amonia adalah hasil deaminasi protein
·         Urea dibuat dalam hati akibat interaksi amonis dengan CO2
·         Selain amonia dan urea, produk lainnya adalah kreatinin
GINJAL
Fungsi ginjal:
·         Mengekskresikan zat sisa
·         Mengatur pH, volume plasma darah dan jumlah air dalam tubuh
·         Menjaga tekanan osmosis tubuh
·         Menjalankan aktivitas hormonal-> kelenjar suprarenalis-> menempel di atas ginjal
Mampu menyaring 20-25% darah yang dipompa jantung setiap menitnya
Ginjal diselubungi oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan serabut
Bagian luar ginjal disebut kulit ginjal (korteks), sedangkan bagian luar disebut sumsum ginjal (medula)
Pada bagian dalam ginjal terdapat rongga ginjal (pelvis renalis)
Satuan fungsional ginjal disebut nefron
Nefron:
·         Badan malphigi
o    Kapsula bowman (pembungkus glomerulus)
o    Glomerulus (jalinan pembuluh kapiler)
·         Saluran nefron (tubulus renalis)
o    Tubulus kontortus proksimal
o    Ansa henle
o    Tubulus kontortus distal
o    Tubulus kolektivus
Pembuluh arteri bercabang menjadi arteriola aferen , kemudian bercabang lagi menjadi kapiler glomerulus
Kapiler glomerulus bersatu menjadi arteriola aferen dam membelit mengelilingi tubulus proksimal, henle, tubulus distal
Kapiler glomerulus bermuara ke dalam venula serta bergabung menjadi vena renalis menuju vena kava inferior
Proses pembentukan urin:
·         Filtrasi
o    Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomerulus ke kapsula bowman dengan menembus membran filtrasi
o    Membran filtrasi tidak dapat ditembus oleh protein yang terdapat di plasma darah
o    Selain proses filtrasi, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel darah, keping darah dan sebagian besar protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan
o    Hasil filtrat glomerulus disebut urin primer, mengandung air, glukosa, garam, vitamin, asam amino, ion organik, dan senyawa urea
·         Reabsorpsi
o    Proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah kapiler tubuler
o    Urin primer hasil filtrasi mengalir ke TKP, terjadi penyerapan kembali bahan yang masih berguna secara transpor aktif
o    Penyerapan air terjadi secara osmosis di tubulus proksimal dan bersifat reabsorpsi obligat
o    Zat makanan seluruh diabsorpsi
o    Urin yang dihasilkan disebut urin sekunder
o    Reabsorpsi air di tubulus distal bersifat reabsorpsi fakultatif, karena dipengaruhi oleh hormon ADH
o    Reabsorpsi zat tertentu (ion dan garam) terjadi di ansa henle
o    Reabsorpsi zat berguna terjadi di tubulus proksimal
·         Augmentasi
o    Penambahan zat sisa (kreatinin,urobilin) di tubulus distal
o    Urin sekunder mengalir ke tubulus distal lalu pembuluh darah melepas zat sisa mengalir ke tubulus kolektivus dan mengalir ke pelvis renalis
o    Hasil urin: urin tersier
·         Urin yang dihasilkan akan mengalir ke pelvis renalis->ureter->vesika urinaria ( tempat penampungan sementara utin)-> menuju ke luar tubuh melewati uretra-> keluar melalui lubang urin
·         Jumlah urin dipengaruhi oleh: intake, stimulus saraf, ADH, insulin, dan suhu
BAB IX SISTEM KOORDINASI
Sistem koordinasi: sistem hormon, sistem saraf, sistem indera
Sistem koordinasi berfungsi untuk mengatur pelaksanaan fungsi fisiologis dalam tubuh
SISTEM SARAF
Organisme mengenali perubahan lingkungan karena adanya impuls
Fungsi sistem saraf: menerima rangsang, menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh, sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangasangan
Terdapat 3 komponen utama: reseptor (menerima rangasangan), sistem saraf (proses), dan efektor (menanggapi)
Sel Saraf
Disusun oleh : 10% sel saraf (neuron), dan 90% sel glia (neuroglia)
Neuroglia berfungsi untuk memberi nutrisi dan bahan untuk neuron, mendukung kehidupan sel saraf
Sel saraf (neuron):
·       Badan sel:
o    Nukleus
o    Sitoplasma
§  Neurofibril (untuk kekuatan neuron)
§  Badan nissl (asam nukleat)
·       Dendrit
·       Akson (neurit):
o    selubung mielin dibentuk oleh sel schwann
o    nodus ranvier: tidak diselubungi selubun gmielin
o    akson terminal akan menempel ke dendrit neuron lainnya
Macam neuron: sensorik (menerima), motorik (menanggapi), dan asosiasi (penghubung sensorik dan motorik)
Berdasarkan struktur:
·         Unipolar: satu celah untuk keluar dendrit dan akson ( reseptor->lidah,kulit)
·         Bipolar: dua celah untuk keluarnya dendrit dan akson (telinga, mata)
·         Multipolar: banyak celah untuk keluarnya dendrit dan akson
Neuroglia:
·         CNS: sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
o    Astrosit: mengatur keseimbangan ion-ion pada neuron
o    Oligodendrosit: membentuk selubung mielin
o    Mikroglia: makrofag(memakan  bakteri yang tidak diperlukan otak)
o    Sel ependimal: membentuk cairan serebrospinal
·         PNS: sistem saraf tepi ( tangan, kaki, perut, dan lain-lain)
o    Sel schwann: membentuk selubung mielin
o    Sel satelit: menjaga sel-sel neuron di sekeliling badan sel neuron
Sinaps merupakan hubungan antara neuron yang satu dengan lainnya
Impuls melalui seinaps dengan neurotransmitter (zat kimia untuk memindahkan impuls dari neuron yang satu ke neuron yang lain)
Susunan saraf manusia
Susunan saraf pusat (CNS):
·         Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
·         otak dilindungi oleh meninges, terdiri dari:
o    piameter: selaput terdalam, banyak mengandung pembuluh darah
o    arachnoid: selaput tengah, tipis dan lembut
o    durameter: selaput terluar, bersifat keras dan  padat
·         rongga antara lapisan piameter dan arach noid berisi cairan serebrospinal, yang berfungsi untuk:
o    sebagai bantalan bagi otak
o    membawa nutrisi, hormon, leukosit menuju bagian otak
·         otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansi pokok, yaitu:
o    substansi kelabu (substansia grissea), berwarna abu-abu, merupakan kumpulan badan sel
o    substansi putih (substansia alba), berwarna putih, merupakan kumpulan serabut saraf (akson).
o    Substansi kelabu otak terdapat diluar, sebaliknya substansi putih sumsum tulang belakang terdapat diluar
Otak
Dibagi menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang
Bagian otak depan: cerebrum, talamus, hipotalamus, corpus callosum
Cerebrum: 2 belahan, hemisfer kanan dan kiri yang bekerja saling berlawanan
Masing-masing hemisfer terdiri dari 4 lobus:
·         Lobus frontalis: berpikir utama
·         Lobus parietalis: menyimpan memori dan intelegensia, kehendak, keinginan
·         Lobus oksipitalis: pusat penglihatan
·         Lobus temporalis: pendengaran
Otak besar sebagai penerima semua info dari indera, sebagian bagian mengatur kerja otot tertentu
Garis pembatas antara hemisfer kiri dan kanan: fisura longitudinal
Garis pembatas antara frontalis dan parietalis : sulkus sentralis
Di bawah sulkus sentralis terdapat area broca: kemampuan bicara
Di depan sulkus sentralis: motorik, di belakang: sensorik
Pada perbatasan panetal dan temporal ada area wernicke: mengasumsi sesuatu, menfasirkan
Hipotalamus: daerah kecil yang terletak di dasar otak depan, berfungsi: pengatur homeostatis
Talamus: terletak di sebelah hipotalamus, sebagai penyeleksi dan penyalur impuls yang akan dikirim ke otak besar.
Otak tengah:
·         Terletak di depan cerebellum dan di bawah cerebrum
·         Terdiri atas corpora quadrigemina
·         Berperan dalam respon penglihatan, gerakan mata, dilatasi pupil, pergerakan tubuh, pendengaran
Otak  belakang:
·         Terletak di bawah lobus oksipital
·         Terdiri dari:
o    Cerebellum: pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, mengatur aktivitas kelangsungan tubuh, koordinasi gerakan otot secara sadar
o    Pons varolli: berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan cerebellum, cerebellum-korteks cerebrum, cerebrum-sumsum tulang belakang
o    Medulla oblongata: pusat pengatur refleks fisiologis seperti pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, pelebaran/ penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan.
Sumsum tulang belakang
Penghubung impuls dari dan ke otak
Kemungkinan jalan yang terpendek pada gerak refleks
Terdapat 2 lapisan: luar (putih), dan dalam (abu-abu)
Lapisan dalam terdapat bangunan seperti sayap yang terbagi atas:
·         Bagian depan (akar ventral):
o    Mengandung badan sel saraf enuron motorik
o    Akson merupakan urat saraf sumsum tulang belakang yang menuju ke otot
o    Dendrit berhubungan dengan akson neuron konektor
·         Bagian belakang (akar dorsal)
o    Mengandung badan sel sarar neuron sensorik
o    Akson berhubungan dengan dendrit neuron konektor
o    Dendrit berhubungan dengan kulit
SISTEM INDERA
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
• Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
• Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9statoreseptor)
• Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
• Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
• Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

Indera Penglihat (mata) 
Fungsi bagian-bagian bola mata
1. Pelindung bola mata: alis, bulu mata, kelopak mata, kelenjar air mata
Fungsi: melindungi bola mata dari debu, air dan mikroorganisme
2. Bagian luar bola mata, terdiri dari: sklera dan kornea
Fungsi kornea: menangkap cahaya yang masuk ke mata
3. Bagian tengah bola mata terdiri atas: koroid, pupil, lensa, iris
Fungsi koroid: memberi/mensuplai makanan pada mata
Fungsi pupil: mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
Fungsi lensa: memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina
Fungsi iris: memberi pigmen/warna pada mata
4. Bagian dalam bola mata: retina dan saraf optik
Fungsi retina: tempat jatuhnya bayangan sehingga dapat melihat

Indera Pendengar (telinga)

Bagian-bagian telinga. 
1. Telinga luar, terdiri atas daun telinga, saluran/lubang telinga, rambut-rambut halus, kelenjar minyak, dan membran tymphani. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. 
2. Telinga tengah, terdiri atas saluran Eustachius, jendela oval, jendela bundar, dan 3 tulang pendengaran, yaitu martil/maleus, landasan/incus dan sanggurdi/stapes. Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus)menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus).Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. 
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval. 
3. Telinga dalam, terdiri atas koklea/rumah siput, 3 saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus. Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. 
Koklea mengandung organ Kortiuntuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler.Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagaimembran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

Indera Peraba (kulit)

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertamaadalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam(melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat(lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik. 
Fungsi kulit antara lain: 
·         Indra peraba 
·         Menghasilkan keringat dan minyak 
·         Melindungi tubuh dari sinar matahari 
·         Melindungi otot dari gesekan benda luar

Indera Pengecap (lidah)
Papilla lidah ada 3 macam, yaitu: 
·         bentuk benang/filiformis 
·         bentuk seperti huruf V/sirkumvalata 
·         bentuk jamur/fungiformis
Selaput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu se- hat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi plpil-papil, yang terdiri atas tiga jenis. Papillae sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah.
Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah. Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.
Papilae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ-ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding papillae sirkumvalata danfungiforum
Papilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan puting-puting pengecap.
Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asam dan asin. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga.
Indera Pembau (hidung)
Bagian-bagian rongga hidung:
1. Rambut/bulu, berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk ke hidung.
 2. Lendir, berfungsi menjaga kelembapan udara dalam hidung.
3. Pembuluh darah, berfungsi menghangatkan udara yang masuk ke hidung
Struktur indera pembau terdiri dari:
·         sel penyokong berupa sel epitel
·         sel pembau yang berupa neuron sebagai reseptor
Sel Pembau
·         Memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung.
·         Ujung lainnya berupa tonjolan akson membentuk berkas disebut saraf otak I (nervus olfaktorius  atau saraf olfaktori)
·         Saraf akan menembus tulang tapis, masuk ke dalam otak, bersinaps dengan neuron traktus olfaktorius pada bulbus oktaforius
Proses penciuman bau:
       Zat yang bersifat bau mencapai reseptor bau melalui udara inspirasi
       Zat larut dalam lendir hidung, terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit.
       Timbul impuls yang dijalarkan dari saraf olfaktori ke traktus olfaktorius, lalu menuju otak.
       Di dalam otak, reseptor:
      Diinterpretasikan di korteks otak pada daerah bau primer
      Dihubungkan dengan pusat lainnya,misalnya dengan pusat muntah bila mencium bau-bauan yang tidak enak, hipotalamus untuk sekresi ludah dan perasaan lapar
      Disimpan di korteks otak sebagai memori (ingatan).
Zat penimbul bau hanya merangsang satu jenis reseptor, sehingga otak dapat membedakan bau
7 rasa bau primer : bau eter, bunga, peppermint, muski, kamper, tengik, dan pedas.


SISTEM HORMON
Berfungsi dalam homestatis, metabolisme, reproduksi,pertumbuhan dan perkembangan, tingkah laku
Mempengaruhi jaringan dan organ target diproduksi berdasarkan mekanisme umpan balik
Diproduksi dalam julam yang sangat kecil, diangkut oleh darah menuju sel/jaringan target
Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target
No.
Nama Kelenjar
Hormon yang Dihasilkan
Fungsi
1.




2.



























3.









4.




5.



6.






7.

















8.


9.








Kelenjar Pineal/Epiphysis




Kelenjar Hipophysis/pituitary


























Kelenjar Tiroid









Kelenjar Paratiroid




Kelenjar Thymus



Kelenjar Pankreas/Pulau Lagerhans





Kelenjar Adrenal/Suprarenalis
















Kelenjar Testis


Kelenjar Ovarium









Melatonin
Vasotocin



STH/GH/Somatotropin


LTH/Prolactin/ Lactogenic Hormone

TSH/Treotrop/ Thyrotopin
ACTH/Adrenotropin/ Corticotropin
Gonadotropic/Hormon Kelamin (FSH)
Gonadotropic/Hormon Kelamin (Luteinizing Hormone)
MSH


Oksitosin



Vasopresin

ADH




Tiroksin (T4) dan Triodotironin (T3)




Calsitonin



Parathormon




Somatotrof



Insulin
Glukagon
Lipase

Amilase
Tripsinogen

Adrenalin



Andorogen

Mineralokortikoid

Corticosterone

Aldosterone

Cortisol

Glukokortikoid

Cortison/Antiadison

Testosterone


Estrogen
Progesteron




Relaksin


Mengatur rasa kantuk pada seseorang
Mengatur tekanan dalam darah dan merangsang kontraksi otot polos dinding uterus pada persalinan

Memacu pertumbuhan
Megatur metabolisme lipid pada karbohidrat
Merangsang kelenjar susu
Memacu ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesterone
Merangsang sekresi kelenjar tiroid

Merangsang kerja kelenjar adrenal

Mempengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses sprematogenesis
Memacu sekresi hormon testosterone pada sel lydig dan proses ovulasi pada sel ovum
Memacu pembentukan pigmen melanin kulit
Mengatur penyebaran pigmen melanin
Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus pada persalinan
Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu
Mengatur tekanan darah dengan cara vasodilatasi
Mengatur pengeluaran urin
Mengatur reabsorpsi air dari tubulus renalis


Mengatur Metabolisme dan respirasi tubuh
Mempengaruhi kegiatan sistem saraf dan perkembangan mental
Mempengaruhi petumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel-sel
Mengadur kadar Ca dalam tubuh
Mengatur absorpsi Ca oleh tulang

Mengatur kadar Ca 2+dan PO4 3+ dalam tubuh
Mengendalikan pembentukan tulang

Mengatur proses pertumbuhan
Imunitas setelah kelahiran
Memacu pertumbuhan dan perkembangan sel limfosit


Merubah glukosa menjadi glikogen
Merubah glikogen menjadi glukosa
Merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserin
Merubah amilum menjadi maltosa
Merubah protein menjadi pepton

Merubah glikogen menjadi glukosa
Mengatur kadar gula darah
Menaikkan denyut jantung
Mempengaruhi kontraksi  otot
Menentukan sifat kelamin sekunder pada laki-laki dan wanita
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid
Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren
Metabolisme karbohidrat dan meningkatkan respon imun tubuh
Merangsang kenaikan jumlah kadar gula dalam darah
Anti peradangan

Merangsang pertumbuhan sekunder pada laki-laki

Merangsang pertumbuhan sekunder pada wanita
Merangsang pematangan ovum
Merangsang pengeluaran kelenjar susu
Mempersiapkan rahim untuk menerima zigot
Membantu dalam proses persalinan dalam kontraksi otot










BAB X SISTEM REPRODUKSI

ALAT REPRODUKSI PRIA
Alat kelamin luar berupa penis, berfungsi:
·         Sebagai alat kopulasi
·         Untuk menyalurkan sperma, keluar melalui saluran uretra di penis
Alat kelamin dalam berupa:
·         Testis
o    Tempat pembentukan sperma dan testosteron. Dihasilkan di tubulus seminiferus. Berbentuk bulat telur dan dilindungi oleh kantung yang disebut skrotum
·         Saluran reproduksi
o    Epididimis merupakan tempat pematangan dan pemyimpanan sementara sperma
o    Cas deferens merupakan saluran untuk menyimpan dan mengangkut sperma
·         Kelenjar kelamin
o    Vesika seminalis, berfungsi untuk mensekresikan:
§  Prostaglandin (merangsang kontraksi otot sehingga mendorong semen mencapai uterus)
§  Cairan yang banyak mengandung fruktosa dan vitamin, bersifat alkalis. Cairan untuk bekal bagi sperma
o    Kelenjar prostat: menghasilkan cairan yang mengandung fosfolipid dan garam-garam alkalis ke dalam uretra
o    Kelenjar bulbouretral: menghasilkan lendir yang alkalis.
Hasil produksi alat kelamin jantan merupakan semen, berfungsi untuk menetralisir asam yang ada pada uretra dan vagina
Lapisan putih yang melapisi testis: lapisan visera
Sperma terdiri atas akrosom, leher dan flagel
Akrosom mengandung enzim hialuronidase untuk melarutkan dinding sel telur
Leher dan bagian tengah mengandung mitokondria
Flagel untuk pergerakan
Sel sertoli: memberikan nutrisi pada spermatogenesis
Spermatogenesis: spermatogonium(2n);mitosis->spermatosit I(2n);meiosis I->spermatosit II(n)meiosis II->spermatid(n);maturasi->sperma(n)
Dihasilkan 4 sperma (semua berfungsi)

Alat reproduksi wanita
Alat kelamin luar terdiri atas
·         Labia mayor (bibir luar vagina dan berlapis lemak)
·         Labia minor (lipatan kulit halus dan tipis serta tidak dilapisi lemak)
·         Klitoris (tonjolan kecil terdapat dalam labis mayor, mengandung pembuluh darah dan ujung saraf)
·         Selaput dara (mengelilingi tempat masuk vagina)
·         Vagina (struktur menyerupai tabung berlapis otot, dinding banyak memiliki lapisan tipis.
Pada dinding vagina terdapat kelenjar bartholin yang berfungsi menghasilkan lendir sehingga  lubang vagina menjadi basah
Alat kelamin dalam terdiri atas
·         Ovarium, sepasang terletak di rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum), hormon estrogen dan progesteron
·         Tuba fallopi/oviduk, menghubungkan ovarium dengan uterus.  Berjumlah sepasang dan setiap ujungnya berumbai-rumbai (Fimbria). Fimbria berfungsi menangkap ovum yang baru dilepaskan ovum
·         Uterus, tempat pertumbuhan janin
Oogenesis: oognium (2n);mitosis->oosit I(2n);meiosis->oosit II(n);meiosis->ootid dan badan polar->ovum
                                                           ->badan polar->2 badan polar
Dihasilkan hanya 1 sel telur
Oosit primer dibungkus oleh folikel primer, oosit sekunder dibungkus oleh folikel sekunder. Dilepas dari folikel sekunder bentuknya: oosit sekunder, ditangkap fimbria bentuknya ootid, di oviduk terjadi pematangan menjadi ovum
Lapisan Sel telur (ovum)
·         Corona radiata
·         Zona pellucida
·         Membran vitellin
·          
Siklus menstruasi
Fase menstrual
·         Pembentukan folikel
o    Primer
o    Sekunder
Folikel de graaf
·         Hari ke 1 FSH bekerja, ovarium: folikel primel -> folikel sekunder (menebal)
Fase proliferasi
·         Folikel de graaf menebal menghasilkan estrogen
·         Estrogen berfungsi merangsang proliferasi /pembelahan sel dinding rahim
·         Estrogen meningkat, FSH menurun
Fase sekretoris
·         Estrogen meningkat, FSH menurun, hipofisis mengeluarkan LH
·         LH meningkat, terjadi ovulasi (pelepasan ovum dari folikel)
·         Menghasilkan korpus luteum (folikel yang sudah tidak ada ovumnya)
·         Menghasilkan hormon progesteron (menebalkan dinding uterus
o    Bila tidak ada pembuahan: korpus luteum->regresi ->korpus albikans->folikel tidak menghasilkan progesteron
Fertilisasi
sel telur-sperma (fertilisasi)->zigot->membelah->2 sel->4sel->8 sel->banyak sel (morula)->blastula, terjadi implantasi (penempelan di dinding rahim)->gastrula
jika sel telur mengalami fertilisasi di tuba falopii maka embrio akan terbentuk perkembangan embrio selanjtunya terjadi dalam uterus
setelah terbentuk gastrula mulai terbentuk lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm
Kehamilan dan kelahiran
Masa kehamilan (gestasi) dihitung sejak adanya pembuahan samapai dengan kelahiran lamanya sekitar 226 hari/38 minggu/9 bulan 10 hari
Korpus luteum akan berdegenerasi pada umur 10 minggu setelah pembuahan
Plasenta menggantikan korpus luteum dengan memproduksi hormon progesteron dan estrogen
·         Membuat indera menjadi tidak terlalu peka
·         Terdapat hormon HCG, membuat mual, untuk mendeteksi hamil/tidaknya lewat tes urin
Pada proses kehamilan, progesteron merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, sesudah kelahiran: prolaktin
Semakin tua usia kehamila, jumlah estrogen dalam darah meningkat, jumlah progesteron menurun (estrogen merangsang uterus berkontrasi, progesteron mencegah uterus berkontraksi)
Hormon lain yang berperan dalam kelahiran: oksitosin (membantu kontraksi uterus)

BAB XI SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk bertahan maupun melawan segala macam organisme dan toksin yang dapat merusak sel, jaringan, maupun organ tubuh. Kemampuan itu disebut dengan sistem kekebalan atau sistem imunitas.
Ssistem kekebalan tubuh tersusun komponen utama berupa sel darah putih (leukosit). Sel darah putih dalam mekanisme kekebalan tubuh melalui dua cara, yaitu secara fagositosis (memakan) antigen dan pembentukan antibodi. Fagositosis dlakukan oleh monosit dan makrofag. Sedangkan pembentukan antibodi dilakukan oleh limfosit.
Sistem kerja antibodi dalam melawan antigen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
• Aglutinin, dengan menggumpalkan antigen.
• Presipitin, dengan mengendapkan antigen.
• Opsonin, dengan mengaktifkan monosit untuk memakan antigen secara fagositosis.
• Lisis, dengan menghancurkan antigen.
• Antitoksin, dengan menawarkan racun.

Sel-sel pembentuk sistem kekebalan tubuh dibentuk oleh sel batang pada sumsum tulang belakang. Salah satu sel yang dibentuk di sumsum tulang belakang ini adalah limfosit. Limfosit dalam tubuh terdiri satu diantara dua macam limfosit, yaitu T limposit atau B limposit.
T limposit berfungsi mencegah infeksi bakteri, virus, jamur, dan tahan terhadap kanker serta alergi. B limfosit berdiferensiasi membentuk sel plasma. Sel plasma itu selanjutnya akan menghasilkan imunoglobin. Imunoglobin berfungsi untuk melawan bakteri Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan polio.
Sistem kekebalan manusia dibedakan:
1. Kekebalan aktif alami: terbentuk karena sel menghasilkan antibodi. Antibodi diproduksi sebagai respon terhadap adanya antigen yang berasal dari kuman penyakit yang masuk ke tubuh.
2. Kekebalan pasif alami: berupa antibodi yang diberikan oleh ibu kepada anak yang dikandung selama kehamilan melalui plasenta atau air susu ibu (ASI).
3. Kekebalan aktif buatan: adalah sistem kekebalan yang sengaja dibuat dengan cara menambahkan sejumlah kecil antigen yang berupa vaksin ke dalam tubuh. Vaksin adalah bibit atau kuman penyakit yang sudah dilemahkan daya patogenitasnya. Teknik semacam itu dikenal sebagai imunisasi.
4. Kekebalan pasif buatan: adalah kekebalan yang berupa antibodi yang sudah jadi dimasukkan ke dalam tubuh (misalnya dengan cara menyuntikan antibodi). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar