Sabtu, 10 September 2011

Dua Tahun di Labsky, Sebuah Autobiografi



                SMA Labschool Kebayoran, salah satu SMA ternama di Jakarta yang menjadi pilihan utama saya, Nirmala Rizka Suryani  untuk melanjukan studi tahun kesepuluh hingga keduabelas. Tiga tahun menimba ilmu di Sekolah Menengah Pertama Labschool Kebayoran membuat saya yakin akan kualitas Labsky. Siswa-siswi dibina agar berani mengemukakan pendapat dan berbicara didepan umum. Melalui program-program diluar sekolah, siswa-siswi dididik untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mandiri. Program-program yang saya dapat ketika SMP adalah MOS, KALAM, KARISMA, BIMENSI, dsb. Program-program tersebut mendidik siswa untuk dapat berkerja sama dengan siapa saja. Program intrasekolah atau biasa disebut kegiatan belajar mengajar, menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap. Siswa dan guru saling berkerja sama menciptakan lingkungan belajar mengajar yang nyaman sehingga pelajaran yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Siswa dituntut untuk aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Lalu, lingkungan sosial Labsky juga sangat menyenangkan, sesama guru dan murid baik senior maupun junior, ramah dan bersahabat. Tidak ada senioritas di Labsky. Hal-hal tersebutlah yang membuat saya yakin untuk masuk ke SMA Labschool Kebayoran.
                Berawal dari ujian masuk jalur khusus yang saya ikuti. Sebelumnya, diseleksi terlebih dahulu nilai rapot yang diatas 8. Siswa yang mencapai nilai tersebut, lulus dari tes seleksi nilai rapot dan diperbolehkan mengikuti tes jalur khusus.Tesnya sulit dan sengit, diikuti banyak siswa SMP Labschool Kebayoran.  Alhamdulillah saya masuk menjadi salah satu dari 30 yang lulus melalui jalur khusus, sedikit mengurangi beban ekonomi orangtua saya untuk membiayai saya masuk SMA. 30 besar siswa yang lulus seleksi tes jalur khusus tersebut ditawari untuk melanjutkan studi melalui program akselerasi. Namun, karena memang sedari awal saya kurang tertarik untuk mempercepat program pembelajaran dan tidak mau cepat tua, maka saya tidak mengikuti program akselerasi. Banyak teman saya yang tertarik untuk mengikuti program akselerasi, seperti Diva, Tasya, Raras, Hansa, Razan, dll. Kini hanya menunggu liburan usai untuk masuk ke SMA Labschool Kebayoran.
                Liburanpun usai,  pra-MOS diadakan pada hari pertama masuk sekolah, tepatnya hari Jumat. Banyak siswa-siswi alumni SMP Labsky yang menueruskan studinya ke SMA Labsky. Namun banyak juga siswa-siswi yang berasal dari SMP bukan Labsky. Pagi itu diawali dengan pembagian kelompok MOS dan tata cara pembuatan nametag. Nametagnya tidak sesulit saat MOS SMP, untungnya. Awal masuk sekolah, siswa-siswi diituntut untuk mengenal satu sama lain sehingga terbina pertemanan dan kerja sama. Seusai pra-MOS, saya menuju ke Toko Anggrek di Mayestik untuk membeli bahan-bahan dan keperluan untuk MOS. Lalu pulang ke rumah untuk menyiapkan segalanya. Senin, adalah hari dimana MOS dimulai, siswa-siswi  mengikuti MOS dengan tertib. Setiap hari selalu ada lari pagi u=yang jaraknya berbeda-beda. Begitulah kira-kira aktifitas yang saya lakukan ketika MOS. MOS diakhiri dengan pentas seni dan pembacaan siswa terbaik MOS. Karena saat itu akan diadakan acara SkyLite dan Sky Avenue, maka dilakukanlah konvoi bersama untuk mempublikasikan acara tersebut.


NAWASTRA di Bandung

Studi Lapangan di Bandung


                Selesainya MOS menandakan dimulainya kegiatan belajar mengajar di SMA Labschool Kebayoran. Alhamdulillah saya masuk ke XD, dimana kelasnya berisi anak-anak yang ramah dan bersahabat, membuat saya senang dan bersemangat untuk belajar. Hari Jumat diadakan kegiatan Expo Ekskul, yaitu pemilihan ekskul dimana tiap anggota ekskul menampilkan dan mempresentasikan ekskulnya masing-masing. Saya memilih untuk mengikuti ekskul Palabsky dan Dazzling untuk mencari pengalaman baru karena ketika SMP saya mengikuti ekskul tari tradisional. Dikelas 10, saya ditawarkan mengikuti OSN Biologi. Saya mencoba mengikuti pelatihan disekolah namun tidak sepenuhnya.


Fitri-Lala-Tyas
                Menjalani hari-hari di SMA Labschool Kebayoran tahun pertama bersama dengan teman-teman seperti Hana, Tika, Deedee, Anggi, Danti, dan lainnya membuat saya semakin bersemangat untuk belajar. Ketika Ramadhan tiba, sekolah masuk lebih siang dan pulang lebih awal. Seluruh umat muslim diwajibkan memakai pakaian muslim.  Saya dan lainnya mengikuti Sahur On the Spot, yaitu sahur di rumah warga sambil membagi sedekah dan keceriaan. di Pertengahan Ramadhan, kami semua mengikuti Pesantren Ramadhan di sekolah. Mentor-mentor saat Pesantren Ramadhan berasal dari Dairul Tauhid, Bandung, yaitu tempat karantina islam milik Aa Gym. Kami mengikuti Pesantren Ramadhan selama 3 hari dua malam. Materi mengenai Islam dan lainnya disampaikan setiap harinya. Kami menyimak materi dengan seksama walaupun rasa ngantuk tetap menguasai diri kami. Membaca qur’an dan menghafal surat pendek juga menjadi kewajiban untuk kami lakukan tiap harinya. Pada malam kedua, seluruh siswa-siswi SMA Labschool Kebayoran berkumpul bersama untuk menjalani ESQ, kami semua diingatkan atas apa yang telah kami buat kepada orang tua kami. Tidak sedikit dari kami yang menangis, entah melepas dosa atau merasa bersalah. Lalu, mata kami ditutup dan dibawa ke hall. Di hall, kami bertemu orang tua kami dan meminta maaf atas apa yang telah kami lakukan selama ini. Acara malam itupun ditutup dengan doa bersama. Keesokan harinya, kami pulang ke rumah masing-masing. Dilanjutkan dengan libur Ramadhan dan Idulfitri.
                Ramadhanpun usai dan kami kembali bersekolah. Jam masuk dan pulang kembali secara normal. Kami melewati UTS dan UAS bersama dengan suka duka, tidak luput dari usaha-usaha yang telah kami lakukan. Lalu, pada akhir Oktober kami angkatan 9 mengikuti Pra-TO, yatu persiapan sebelum mengikuti kegiatan Trip Observasi di Pasir Muncang. Di dalam Pra-To, kami didampingi oleh OSIS Ksatriana Saghrayudha, diajari cara berkerjasama yang baik, berargumen dengan sopan dan berpikir sebelum berbicara. Di pra-TO kami dibagi perkelompok dan dipilihlah ketua kelompok tiap kelompok. Saya masuk kedalam kelompok Melinting dengan Reyhan sebagai Ketua kelompoknya. Kelompok Melinting dimentori oleh Kak Fira dan Kak Rayi. Anggotanya adalah Adi, Chya, Naya, Fira, Ais dan saya. Kami dibagikan bahan nametag untuk membuat nametag masing-masing dan diberikan tongkat untuk dicat. Tongkat dan nametag harus selesai dalam dua hari sehingga tidak banyak perkerjaan yang perlu diselesaikan. Yel-yel dan jargon juga perlu dibuat untuk menambah semangat. Lalu, setiap kelompok diminta untuk membuat pentas seni. Kreatifitas kelompok saya diuji ketika dituntut untuk menampilkan pentas seni bertema Malin Kundang. Namun pentas seni agak terbengkalai dikarenakan sibuknya kelompok saya dalam berkerjasama membuat nametag dan mencat tongkat.

                Akhirnya, tongkat dan nametagpun terselesaikan. Kami kembali diberi tugas untuk membuat PDP, yaitu mempresentasikan sebuah makalah yang temanya sudah ditentukan. Kelompok kami mendapatkan tema tentang transportasi di Pasir Muncang. Kami dituntut untuk meneliti keadaan warga dan transportasinya. Namun sebelum  itu, ada kegiatan bersih lingkungan sekolah untuk menyeleksi dan menambah poin kelompok, dimana kelompok kami memenangkan juara pertama. Lalu tibalah saat dimana kami harus menampilkan pentas seni kelompok. Saat itu, kami tidak latihan sama sekali dan bahkan baru menemukan ide 15 menit sebelum tampil. Karena cerita Malin Kundang terlalu haru dan kami tidak bisa menghayati peran sepenuhnya, maka berubahlan jalan cerita menjadi humor. Cerita diungkapkan oleh 2 sinden, yaitu saya Lala dan Fira, dan Adi sebagai pemeran utama. Penampilan kami baik! Juri dan penonton tertawa melihat Adi dan kami mendapat tanggapan yang baik dari juri. Saya-tidak-menyangka penampilan drama saat itu kocak, saya senang. Itu semua adalah hasil kerjasama kami semua. Di hari terakhir, kami belajar memasak untuk memastikan tidak ada yang kelaparan di Pasir Muncang nanti. Kami menyediakan makanan untuk dibagian ke pengurus OSIS dan MPK. Lalu, terpilihlah 3 Ketua Angakatan yang akan memimpin angkatan 9 selamanya. Nama angkatanpun saat itu juga telah diberitahukan, menandakan lahirnya sebuah angakatan Nawadrastha Sandyadira, angkatan 9 SMA Labschool Kebayoran. Hari itupun Pra-TO selesai. Pra-TO ditutup dengan pembacaan kelompok-kelompok yang lulus masuk ke babak selanjutnya, baik pentas seni, PDP atau yang lainnya. Kelompok saya masuk ke dalam drama yang akan ditampilkan di TO dan PDPnya juga. Sebelum penutupan, terdapat barikade tongkat dimana kami diajarkan untuk berargumen dan berpendirian teguh atas apa yang kita miliki.  Hari itupun dibagikan rapot tengah semester 1.
                22 Oktober tiba, kami menuju ke Pasir muncang menggunakan Bus non AC, mambawa tongkat, menggunakan nametag dan menguncir rambut. Sampai disana, kami tidak langsung masuk ke lingkungan warga, perlu mendaki beberaspa bukit yang penuh lumpur untuk mencapai pemukiman warga. Sesampainya disana, kami dikumpulkan kesebuah lapangan untuk dibagi rumah tinggal. Setelah itu, kami masuk ke rumah masing-masing yang telah dibagi per kelompok sambil membawa koper dan berkenalan dengan pemilik rumah. Setelah makan siang dengan pemilik rumah, kami menuju ke lapangan untuk mengikuti briefing. Kami diwajibkan untuk membuat surat cinta kepada salah satu pengurus OSIS. Setiap malamnya, selalu diadakan pentas seni yang bertujuan untuk menghilankan penat pada siang harinya. Pencarian data PDP sudah dapat dimulai, selain itu juga terdapat fashion show. Melinting mendapatkan Korea sebagai tema fashion show. Saya dan Reyhan menjadi model, kami melakukan parade dari mesjid hingga lapangan Pasir Muncang. Dalam TO, ada 4 jenis pita yang dapat dibagikan. Pita hijau diberikan kepada kelompok yang berhasil mengikuti apa yang diminta pengurus OSIS, yang poinnya adalah 1, lalu ada pita kuning yang merupakan tanda kesalahan, pita kuning ini mengurangkan poin dari pita hijau. Namun, ada cara untuk menghilangkan pita kuning ini, yaitu dengan cara ditebus, pada penebusan ini selanjutnya akan diberikan pita hitam sebagai pengganti pita kuning. Terakhir, pita yang paling besar poinnya, pita merah yang hanya akan didapatkan dari Kabid dan Ketum bila menyerahkan surat cinta. Nilai dari pita merah adalah 10. Semakin kreaif cara penyerahan surat cinta, maka semakin banyak pita yang akan diberikan. Agar lebih seru, diberikan panggilan kepada anak-anak tertentu.


                Selanjutnya ada penjelajahan, yaitu menjelajah hutan dan lingkugan Pasir Muncang dengan tongkat. Di penjelajahan terdapat pos-pos OSIS dimana kita harus melewatinya. Penjelajahan cukup memakan waktu lama, namun karena kelompok saya memenangkan peringkat ke 4 maka mendapatkan urutan jalan ke 4 sehingga dapat menyelesaikan penjelajahan dengan cepat. Di penjelajahan sepatu saya HILANG! Tepatnya di pos BN, sepatu saya merembes ke lumpur. Akhirnya saya memakai sepatu Ais dan Ais memakai sepatu Kak Rayi. Setelah penjelajahan rasanya senang, berhasil sampai tujuan. Keesokan harinya, kami pulang ke Jakarta dan berakhir sudahlah TO. Sebelum saya keluar dari Palabsky, saya sempat mengikuti buak puasa bersama palabsky dan navigasi darat. Pengalaman naik gunung bersama anggota Palabsky lainnya adalah sesatu yang tidak terlupakan.  Selanjutnya, 2 bulan berikutnya diadakan reuni TO dimana saya dan anggota dazzling lainnya perform untuk pertama kalinya. Dazzling kembali tampil di PSB, Sky Battle dan Syklite.
                Selanjutnya, bagi peserta yang ingin menjadi pengurus OSIS diwajibkan untuk mengikuti LAPINSI, yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Seperti biasa, materi-materi disampaikan setiap harinya, tentunnya dengan pembicara yang berbeda-beda. Terdapat sebuah materi mengenai Kehakiman dimana setiap hakim dituntut untuk menjadi tegas dalam menghadapi peserta sidang. LAPINSI diakhiri dengan kumpul sesama seksi yang diinginkan. Sebelum LAPINSI, diwajibkanlah untuk mengikuti BINTAMA di Serang. BINTAMA ini sangat berguna. Kami diajarkan untuk disiplin, berkerjasama, dan berani. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari BINTAMA ini. Menurut saya, BIMENSI lebih berat daripada BINTAMA.
                Tahap selanjutnya untuk menjadi pengurus OSIS adalah dengan mengikuti tes fisik, agama dan tes makalah. Tesnya dilakukan disekolah selama 1 hari. Hingga tibalah saatnya diumumkan peserta yang lulus untuk menjadi pengurus OSIS selanjutnya. Alhamdulillah, saya masuk ke dalam peserta yang lulus. Untuk selanjutnya calon pengurus OSIS, diminta untuk tes perbidang. Saya sempat mengajukan diri untuk menjadi Sekertaris 1, tapi tuhan berkehendak agar saya menjadi Wakil Koordinator Kesehatan dan Kemasyarakatan. Untuk itu, saya berkerja untuk menjadikan bidang Kesmas OSIS saya berguna untuk orang lain dengan menjalankan program SkyCare, SkyMedic dan donor darah. Saya harap, kerja kami tidak sia-sia dan banyak orang  terbantu. Rekan kerja  yang juga sahabat saya adalah Danti sebagai koordinator, Raras kesmas 3, Puthi Kesmas 4 dan Hana Kesmas 5. Pengumuman kelulusan Pengurus OSIS tersebut sekaligus menutup pembelajaran kelas 10 ini. Diumumkan saya peringkat ke-1 kelas dan saya senang.
                Liburan usai, sekolah kembali masuk. Kelas 11, saya sekelas dengan orang-orang yang tidak kalah seru. Ada Tyas, Vira, Danti, Fitri, Deedee, Tsara, Maitri, Rifi, Atika, Dita, dan lainnya. Awal pengajaran diawali dengan MOS adik kelas. Calon Pengurus OSIS/MPK diwajibkan turut serta dalam  MOS tersebut. MOS selesai, tahun pelajaran di kelas 11 segera dimulai. Karena bulan Agustus sudah dekat, maka OSIS Ksatrianala Sagrayudha dan Dranadaraka Wiraksaka melakukan latihan lari yang setiap harinya dilakukan pukul 05.30 pagi.
Stusdi Lapangan Yogyakarta


 


Karena bulan puasa sudah mau datang, maka kami melakukan lari lintas juang pada tanggal 9 Agustus 2011. Lari Lintas juang dari Makam Taman Pahlawan Kalibata menuju ke SMA Labschool Kebayoran. Berat, tapi puas sekali rasanya ketika sudah sampai ke sekolah. Lelah, tapi lebih bangga bila menyelesaikan lari daripada harus naik ambulans. Peresmian menjadi Pengurus OSIS/MPK tetap dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2011. Sangat bangga untuk menjadi bagian dari anggota OSIS Dranadaraka Wiraksaka yang dipimpin Nabel  Ihsan. Program kerja satu per satu terselesaikan dengan maksimal dan baik. Program-program kerjanya sukses. Seperti SkyAvenue, acara tersebut sukses. Dipenuhi banyak massa dan berjalan Alhamdulillah tidak ada hambatan. Dikelas 11 ini, kami mengikuti Studi Lapangan ke Yogyakarta.



TRIP ONSERVASI

                Di kelas 11 ini juga, saya mengikuti kompetisi-kompetisi. Misalnya dalam bidang bahasa Indonesia, saya menikuti lomba cipta puisi Hari AIDS sedunia yang Alhamdulillah saya memenangkan juara ke 2. Dalam lomba modern dance, saya mengikuti kurang lebih 5 lomba bersama dazzling. Lalu, mengikuti lomba desing blog dan mengikuti lomba paduan suara di sebuah Universitas di Depok yang alhamdulillah keluar sebagai finalis. Mengikuti kompetisi seperti itu menambah pengalaman saya. Setahun berlalu, saya menjadi peringkat 5 kelas dalam dua semester di kelas 11 ini.


Vira-Fitri-Lala
                Naik ke kelas 12, adalah awal sebuah akhir. Awal pembelajaran untuk tahun terakhir bersekolah di SMA Labschool Kebayoran. Hari pertama hiingga ketiga diadakan MOS dan sebagai OSIS, saya turut serta membimbing siswa-siswi yang baru masuk. Lalu, tampil saat EXPO EKSKUL kemarin untuk ekskul Dazzling. 24 Juli kemarin, Pengurus OSIS/MPK melakukan lari lintas juang kembali.Saat itu, angkatan 9 sedang sibuk-sibuknya mengurusi Sky Avenue yang akan digelas pada 30 Juli 2011. Kerja keras kami terbayar sepenuhnya dengan suksesnya SkyAvenue ini. Lalu melakukan pelepasan jabatan tanggal 17 Agustus 2011.  Terlaksananya SkyAvenue dan pelepasan jabatan menandakan awal belajarnya kelas 12 dengan sungguh-sungguh. Saya agak kurang beruntung masuk ke kelas 12 IPA 1 ini. Kelas ini berisi anak-anak penghambat karir . Namun saya harus tetap berkerja keras untuk menggapai mimpi saya. Saya menjadikan mereka sebagai motivasi untuk belajar lebih keras dan lebih keras lagi. Semoga kami semua lulus dengan nilai yang sangat baik dan masuk ke Universitas terbaik.
                Untuk membantu studi saya, saya masuk ke Bimbingan Belajar Prosus Inten di Sambas bersama dengan Raras, Hansa, Tyas, Cinthya, Deedee dan Kak Sheila. Kami memiliki cita-cita masing-masing dan berjuang dengan tujuan yang sama yaitu menjadi pribadi yang sukses dan dapat memajukan Indonesia.
Sekian 2 tahun hidup saya yang Alhamdulillah membahagiakan di SMA Labschool ini.


Dazzling, Skybattle 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar