Minggu, 11 September 2011

Penggalan Hidup 2 Tahun - Sebuah Autobiografi

Penggalan Hidup 2 tahun - Sebuah Autobiografi

Prelude
Tidak terasa sudah 2 tahun lebih saya sekolah di SMA Labschool Kebayoran. Banyak hal yang telah dilewati, baik yang menyenangkan, maupun menyedihkan. Kira-kira inilah cerita saya di sekolah yang biasa dipanggil “Labsky”.
Setelah 3 tahun sekolah di SMP Labschool Kebayoran, saya pun mengikuti tes masuk SMA Labschool Kebayoran. Selesai mengerjakan tes, saya tidak yakin bisa lolos karena soal-soal yang sulit. Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya tibalah hari pengumuman. Ketika saya membukanya, saya pun cukup kaget karena saya berhasil lolos dan diterima di SMA Labschool Kebayoran. Selain itu, saya juga ditawarkan mengikuti program akselerasi, namun karena saya tidak tertarik, maka saya menolak tawaran tersebut.

Kelas X
Setelah mengikuti UAN, menerima ijazah, dan menghabiskan liburan, tibalah waktu untuk kembali bersekolah. Hari pertama saya ke sekolah yaitu pada bulan Juli untuk mengikuti kegiatan Pra MOS. Saat itu untuk pertama kalinya kami (saya dan sekitar 200 orang lainnya) memakai seragam abu-abu. Pada saat Pra MOS & MOS, kami dibimbing oleh kakak-kakak OSIS Diwakara Balasena yang berasal dari angkatan 7. Mulai saat itulah kami, angkatan 9 yang nantinya memiliki nama Nawa Drastha Sandyadira menjalani hidup bersama.
Ketika Pra MOS, kami diberitahukan untuk memotong rambut dan membuat nametag yang tergolong rumit untuk digunakan ketika MOS. Kegiatan Pra MOS & MOS berlangsung selama kira-kira 1 minggu. Setelah itu ada Expo Ekskul, yaitu acara dimana ekskul-ekskul yang ada melakukan penampilan, untuk menarik minat siswa-siswi baru. Setelah itu, kami dipersilahkan untuk memilih minimal 1 dan maksimal 3 ekskul. Saat itu saya memilih Skyblitz dan Lamuru, yang masih saya ikuti hingga saat ini.
Setelah Expo Ekskul, saya dan mulai belajar di kelas XA. Di kelas X, ada beberapa kegiatan yang wajib diikuti yaitu Pilar, Trip Observasi, dan Bintama. Pilar merupakan semacam pesantren kilat dan diadakan pada bulan ramadhan. Minggu pertama pembelajaran digunakan untuk perkenalan dengan wali kelas yaitu Pak Yusuf dan guru-guru lainnya, sehingga kegiatan belajar efektif baru dimulai pada minggu kedua. Kegiatan belajar di kelas X berlangsung dengan lancar dan seru. 
Bersama Skyblitz, hunting di Taman Menteng
Beberapa minggu sebelum 17 Agustus, kakak-kakak dari pemeriah (komunitas paskibra) mendata anak-anak yang berminat menjadi petugas upacara pada tanggal 17. Saya piker apa salahnya mencoba dan ikut. Saya pun ikut dan dipilih menjadi danton kelas VII. Setelah latihan yang melelahkan, akhirnya tibalah tanggal 17. Upacara berjalan lancer, dilanjutkan dengan pemindahan jabatan dari OSIS Diwakara Balasena ke OSIS Ksatrianala Sagrayudha.
Setelah mengikuti Ujian Tengah Semester, kami pun mengikuti kegiatan pilar, kemudian tibalah Pra TO. 3 hari yang penuh dengan emosi, senang susah kita lalui bersama. Pada Pra TO, saya masuk kelompok Topenggong, bersama Rizki, Radit, Jodi, Dinda, Hanani, Inta, dan Puthi, serta didampingi oleh kak Aldy dan Ai dari OSIS Ksatrianala Sagrayudha. Dalam 3 hari tersebut, kami ditugasi untuk membuat nametag  dan mengecat tongkat yang keduanya rumit. Pada hari ketiga yaitu tanggal 17 Oktober, kami mendapatkan nama angkatan yaitu Nawa Drastha Sandyadira, yang biasa disingkat Nawastra. Selain itu, kami juga mendapatkan 3 orang ketua angkatan yaitu Nabel, Danto, dan Olaf.
TO berlangsung pada minggu berikutnya, tepatnya pada tanggal 22-26 Oktober 2009. Kegiatan tersebut diadakan di desa Pasir Muncang, Sukabumi, Jawa Barat. Lima hari tersebut sangatlah menyenangkan, kami pun melakukan berbagai macam hal, yaitu melakukan penelitian dan presentasi, melakukan pekerjaan orangtua asuh kami, menampilkan pentas seni, menampilkan budaya-budaya Indonesia, dan melakukan penjelajahan. Saya mengikuti Lintas Budaya dan memperagakan budaya Sumatera Barat bersama Inta.
Saya bersama Topenggong
Pada hari keempat, kami mengikuti penjelajahan dan berangkat ke 6 dari 25 kelompok. Kami harus melewati beberapa pos OSIS seperti pos Seksen (Sie Kesenian), Sior (Sie Olah Raga), BN (Sie Bela Negara), Rohis (Sie Rohani Islam), Edu (Sie Edukasi), Kesmas ( Kesehatan dan Kemanusiaan). Semua pos itu kami lewati dengan riang gembira. Ketika jalan pulang, kami sempat nyasar sehingga tiba sebagai kelompok yang ke 8. Ketika sampai rumah yang letaknya di tengah-tengah desa, Jodi yang tidak ikut penjelajahan dan bu Wulan guru pembimbing kelompok kami sudah memasak makanan, sehingga kami langsung mandi kemudian makan.
Malam harinya, kami semua (peserta, kakak OSIS, dan sebagian guru) mengadakan malam keakraban, dilengkapi 9 buah obor yang mewakilkan tiap-tiap angkatan dan sebuah api unggun. Malam tersebut terasa begitu tenang dan mengharukan, tidak terasa 4 hari sudah terlewati dan besok kami akan kembali ke Jakarta.
Setelah Trip Observasi, kami pun belajar seperti biasa dan mengikuti Ujian Akhir Semester. Di bulan Januari, kami seangkatan melakukan studi lapangan ke Bandung. Studi tersebut berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 28 dan 29 Januari 2010. Di sana, kami mengunjungi Museum Geologi, Balai Inseminasi Buatan, dan Ciater. Pada bulan Februari, saya ikut tim untuk mengikuti festival budaya di Perancis sebagai pemusik. Kegiatan pertukaran budaya tersebut memang rutin diadakan tiap tahun oleh CIOFF. Kami latihan kurang lebih selama 5 bulan, dengan terpotong acara-acara seperti Sky Battle dan Bintama. Dalam 5 bulan tersebut, kami mempelajari Tari Nandak Ganjen, Piring, Salama, Yapong, Giring-Giring, Tor-Tor, Rapai Geleng, dan Saman, serta 2 musik kontemporer.
Selain latihan untuk misi budaya, saya pun direpotkan dengan latihan Lamuru untuk tampil di Sky Battle. Meskipun cukup repot, tapi saya tidak merasa keberatan dan akhirnya penampilan lamuru berjalan dengan sukses. Selain latihan lamuru, ada juga Bintama, yaitu pelatihan oleh Kopassus selama 5 hari di Serang, Banten. Meskipun terkesan mencekam, tapi kenyataannya tidaklah begitu. Bahkan pelatihan tersebut hampir terasa seperti camp. Setelah mengikuti latihan selama 6 hari, kamipun pulang dan melanjutkan latihan untuk persiapan malam pelepasan yang direncanakan pada tanggal 25 Juni 2010. Malam pelepasan pun berjalan dengan lancer dan diakhiri dengan pemberian bunga kepada orangtua masing-masing peserta.
Pada tanggal 1-23 Juli, kami akhirnya berangkat ke kota Romans di Perancis untuk mengikuti festival. Disana negara-negara lain seperti Peru, Chili, Mongolia, Niger, Lithuania, Georgia, dan lain-lain ikut meramaikan festival tersebut. Pada acara pembukaan, kami menampilkan tarian Saman, penonton pun tampak terkesima sehingga mereka memberikan standing applause. Setelah festival berakhir, kami melanjutkan dengan tur mengelilingi eropa. Negara-negara yang kami kunjungi adalah Swiss, Jerman, dan Itali. Kami semua mengetahui jurusan dan kelas kami ketika sedang berada di eropa. Syukur saya mendapat jurusan ipa dan masuk ke kelas XI IPA 1. Sepulangnya dari sana, sekolah sudah berjalan selama 1 minggu lebih sehingga kami harus mengejar pelajaran.
Sebelum penampilan perdana di kota Romans, Perancis


Foto bareng di Vollendam
Kelas XI
Di kelas XI IPA 1 dengan wali kelas Pak Endang, tidak banyak kegiatan wajib dari sekolah, bahkan bisa dibilang tidak ada. Meskipun tidak ada program wajib dari sekolah, tetapi ada banyak program-program angkatan seperti Sky Battle dan Sky Avenue. Pada tanggal 9 Agustus, saya bersama Adam, Kuma, Radit, Faisal, dan Boyo mendokumentasikan Lari Lintas Juang, yaitu prosesi sebelum pelantikan dan pelepasan jabatan OSIS, dengan cara lari dari Taman Makam Pahlawan, hingga sekolah.
Setiap tahunnya, 4 orang peserta skyblitz dan 4 orang peserta jusrnalistik ikut Trip Observasi untuk mendokumentasikan. 8 orang tersebut adalah saya sendiri (Skiblitz), Adam (Skiblitz), Kuma (Skiblitz), Radit (Skiblitz), Reza (Jurnalistik), Gema (Jurnalistik), Mugi (Jurnalistik), Ramkur (Jurnalistik). Karena kami sudah saling mengenal maka pembagian tugas berjalan lancer sehingga kami memiliki banyak waktu luang. Bahkan kami sempat 2x memanggil tukang jualan telor ke depan rumah kami dan menghabiskan seluruh dagangannya.
Di bulan Januari, kami mekakukan studi lapangan untuk kedua kalinya. Kali ini kami pergi ke Jogja selama 3 hari. Di Jogja, kami mengunjungi keraton, candi Prambanan, pabrik jamu PT. Air Mancur, menonton sendratari, Universitas Gadjah Mada, dan melakukan kunjungan ke SMA Muhammadiyah 1. Selain itu, saya dan beberapa orang lainnya juga menampilkan tari Zapin. Pada tanggal 2 Februari, kami kembali ke Jakarta.
Kelas XI IPA 1 di bandara Adi Sucipto
5 hari setelah studi lapangan, Sky Battle dilaksanakan. Saya menjadi penitia dokumentasi di acara tersebut. Sky battle sendiri adalah pertandingan berbagai cabang olahraga yang berlangsung selama 1 minggu. Pada akhirnya kegiatan tersebut berjalan dengan sukses. Pada bulan Mei, saya mengikuti kegiatan Hunting On The Trip. Huntuing on the trip (HOTT) adalah program OSIS dimana peserta melakukan hunting foto di luar Jakarta. Tahun itu, HOTT diadakan di Sukabumi.
Ketika UAS, seperti biasa nilai saya hanya mencukupi. Meskipun begitu, nilai raport lebih tinggi dari KKM, bahkan untuk pertama kalinya saya mendapat nilai 100 yakni di pelajaran seni karawitan. Setelah pembagian raport tepatn ya ada tanggal 14 – 16 Juni, kelas kami mengadakan refleksi ke Tanjung Lesung, Banten. Disana kami berenang, snorkeling, barbekyu, ya intinya bersenang-senang. Kami sangat sedih karena harus berpisah, padahal kelas Ipa 1 adalah kelas yang sangat seru.

Kelas XII
 Bulan Juli 2011, saya masuk ke kelas XII IPA 1. Cukup menyenangkan karena sebagian besar yang masuk XII IPA 1 adalah bekas kelas XI IPA 1. Hal tersebut memudahkan saya untuk bersosialisasi dengan sesama teman sekelas. Kegiatan di kelas XII lebih difokuskan untuk persiapan Ujian Nasional. Sekian autobiografi saya, semoga biografi diatas dapat menghasilkan hal-hal positif.
Penampilan Lamuru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar