Minggu, 04 September 2011

Dua Tahun di Labsky, Sebuah Autobiografi.

XC, 2009.
Dua tahun saya di SMA Labschool Kebayoran ini dimulai dari tahun 2009. Saat itu, tepatnya pada bulan Juli, setelah melewati berbagai macam ujian seperti UAN, UAS dan tes masuk, saya akhirnya resmi menjadi murid SMA Labschool Kebayoran. Saya senang diterima di SMA Labschool Kebayoran karena tidak hanya lingkungan sekolahnya yang sudah saya kenal, lebih dari setengah siswa baru di sekolah ini adalah teman-teman dari SMP saya yang juga di Labschool Kebayoran yang sudah saya kenal. Layaknya semua sekolah, murid-murid baru di sekolah saya harus menjalani sebuah kegiatan yang bernama MOS atau Masa Orientasi Siswa. Hari pertama masuk sekolah di Labschool Kebayoran atau yang biasa disebut dengan Labsky menurut saya tidak terlalu menakutkan dan membosankan. Karena, pada hari pertama hanyalah PRA-MOS. Guru-guru dan Kakak OSIS hanya memberitahu apa saja hal-hal yang harus di bawa selama MOS berlangsung. MOS adalah kegiatan pertama yang saya jalani selama 2 tahun bersekolah di Labsky. MOS berlangsung selama 3 hari. Semua murid baru wajib mengikuti kegiatan ini. Menurut saya, MOS tidak terlalu menyusahkan dibandingkan MOS yang saya jalani di SMP Labsky. Nametag, makanan dan lainnya tidak sulit untuk dicari. Namun saya agak panik pada hari sebelum MOS dimulai karena saya belum mulai membuat nametag dan saya pergi sampai malam. Akhirnya saya berhasil menyelesaikan nametag tersebut walaupun harus tidur pada pukul 2 pagi. Satu hal yang tidak saya suka dari MOS adalah lari pagi. Setiap pagi selama 3 hari tersebut semua murid harus datang pagi (pukul 05.30) untuk melakukan pemanasan dan kemudian lari pagi dengan rute yang sudah ditentukan. Awalnya saya agak tidak terbiasa dengan rute lari pagi yang dipakai oleh SMA karena lebih jauh dari rute yang dipakai dengan SMP dan murid-murid harus datang lebih pagi. Namun lama-lama saya terbiasa. Berbagai macam materi yang diberikan di MOS membuat saya lebih mengerti tentang SMA Labsky. Lalu, setelah MOS selesai, murid-murid baru diresmikan sebagai angkatan 9 dan kami belajar dikelas masing-masing yang telah ditentukan. Pada saat saya melihat daftar pembagian kelas, saya menemukan nama saya pada absen pertama di kelas XC atau Sepuluh C. Setelah saya melihat daftar siswa-siswa yang berada dikelas tersebut saya merasa senang karena sebagian besar sudah saya kenal dan orang-orangnya pun menyenangkan. Kemudian, ada acara Ekspo Ekskul, acara ini bertujuan untuk mengenalkan ekskul-ekskul kepada siswa baru. Sayapun memilih ekskul Tari Tradisional.
Lalu, pada saat bulan Ramadhan tahun 2009, saya mengikuti kegiatan wajib kedua di Labsky yaitu PILAR. PILAR adalah kegiatan pesantren ramadhan yang dilaksanakan oleh sekolah dengan bekerja sama dengan Daarut Tauhid. Selama 3 hari 2 malam kami siswa kelas X menginap di sekolah dan melakukan kegiatan-kegiatan islami seperti solat, membaca al-quran sampai fashion show baju muslim. Setelah PILAR selesai, kami menjalankan kegiatan belajar dikelas seperti biasa.

TO, 2009.
Kemudian, pada bulan oktober tahun 2009, kami siswa kelas X kembali diwajibkan mengikuti kegiatan TO atau Trip Observasi. Saya agak bingung begitu saya mendengar nama kegiatan ini. Saya tidak tahu kegiatan macam apa ini dan apa yang kami akan lakukan di dalam kegiatan ini. Saya hanya pernah mendengar kegiatan Trip Observasi ini dari sodara saya yang dulunya juga bersekolah di SMA Labsky. Katanya sih seru sekali dan kalau sudah mengalaminya pasti ingin lagi. Tapi saya meragukan pernyataan itu karena katanya di kegiatan ini dilaksanakan sebuah desa diluar Jakarta dan kami harus tinggal di rumah-rumah penduduk sekitar. Jujur, awalnya saya tidak tertarik mengikuti kegiatan ini karena, sebelumnya kami siswa angkatan 9 harus mengikuti kegiatan PRA-TO. Kegiatan ini menurut saya sangat tidak menyenangkan karena kami kerap dimarahi oleh Kakak OSIS. Kami harus membuat nametag, mengecat tongkat, memakai atribut seperti bandana dan ikat rambut setiap harinya, dan lain-lain. Kemanapun kami pergi harus membawa tongkat dan jika kita lalai kita akan dikenakan hukuman seri. Nametag yang harus kami buat juga susah dan rumit sekali. Banyak detail-detail yang ternyata sangat diperhatikan oleh kakak-kakak OSIS.  Kegiatan PRA TO ditutup dengan barikade, dimana semua tongkat di ambil tanpa sepengetahuan kita dan di taruh di beberapa tempat, ada di pagar hijau, di gawang, sedangkan tongkat ketua angkatannya ditaruh ditengah barikade OSIS. Tentunya semua kegiatan itu ada pelajarannya. Setelah PRA TO selesai, nama angkatan kami ditetapkan, yaitu ‘NAWADRASTHA SANDYADIRA’ atau yang biasa kami singkat Nawastra. Dengan 3 ketua yaitu Nabel, Olaf dan Danto. Kemudian, beberapa hari setelah PRA TO kami berangkat ke Purwakarta untuk melaksanakan TO. Perjalanan ke Purwakarta memakan waktu sekitar 3 jam. Bus yang kami gunakan adalah bus tanpa AC, jadi selama perjalanan keringat kami kerap bercucuran. Untungnya ada saat-saat angin berhembus kencang. Kami diturunkan ditengah jalan dengan sawah dikiri dan kanan jalan. Saat itu saya bingung, dimana pedesaannya sebenarnya? Kenapa kita diturunkan dijalan seperti ini? Apa bisnya mogok? Ternyata, untuk mencapai pedesaan tersebut kami harus berjalan melewati sawah yang licin dan berlumpur tersebut. Beberapa teman saya terpeleset karena lumpur tersebut. Dengan membawa tas backpack dan dibantu tongkat, kamipun melewati sawah tersebut. Saya saat itu berada dikelompok 23 dengan nama Sekapur Sirih. Semua kelompok masing-masing tinggal dirumah penduduk setempat selama 5 hari. Rumah yang saya tinggali waktu itu cukup jauh dari tempat berkumpul seperti masjid dan lapangan. Rumah kelompok kami terletak paling ujung dan paling atas. Untungnya ada juga 2 kelompok yang rumahnya berdekatan dengan kami jadi kelompok kamipun tidak sendiri. Pemilik rumah yang kami tinggali bekerja sebagai petani. Beliau mempunyai satu orang anak yang masih kecil. Sering kali anak itu kami ajak bermain. Kegiatan-kegiatan yang kami jalani di TO sangat menyenangkan. Berbeda sekali dengan PRA TO. Ada jaga vendel, surat cinta, penjelajahan dan lainnya. Ternyata benar, TO adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan saya ingin mengulanginya.
Di tahun 2010, kami siswa kelas X menjalani kegiatan studi lapangan. Pada saat itu, tempat studi lapangan kami berlokasi di Bandung. Saya dan teman-teman sekelas saya berada di satu bus. Bus kami dikelompokkan perkelas. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 2 jam. Sesampainya disana, kami mengunjungi tempat-tempat yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti Museum Geologi. Selain itu kami juga diberi waktu bebas untuk mengunjungi tempat-tempat seperti Dago. Studi Lapangan merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan karena kami pergi bersama-sama, tetapi tentu saja kami tetap diberikan tugas. Sekitar bulan April, bagi murid-murid yang tertarik untuk menjadi OSIS diwajibkan untuk mengikuti kegiatan LAPINSI dan TPO. Karena saya ingin sekali untuk menjadi OSIS, saya mengikuti 2 kegiatan ini. Kegiatan LAPINSI menurut saya agak membosankan karena murid-murid harus mendengarkan banyak materi. Tentunya materi dan diberikan bagus-bagus. Lalu, TPO. Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling saya takuti karena menentukan diterimanya atau tidak kita menjadi pengurus OSIS. Kita harus membuat makalah lalu mempresentasikannya didepan penguji dan 2 kakak OSIS. Beberapa minggu kemudian, setelah guru-guru dan OSIS rapat, hasil pengurus OSIS pun sudah keluar. Saya sangat deg-degan. Pada saat itu saya sedang mengikuti latihan menari untuk kegiatan misi budaya. Kami lalu dikumpulkan di hall masjid dan dibagikan kertas pengumuman satu per satu. Kami diminta untuk membuka kertas tersebut dalam waktu bersamaan. Ketika waktunya tiba, saya pun membuka kertas tersebut. Saya sangat kaget. Pada kertas itu dituliskan kalau saya lulus sebagai pengurus OSIS. Alhamdulillah, dalam hati saya. Saya sangat senang namun saya juga tidak menduga kalau saya akan lulus. Sedihnya, banyak teman-teman seangkatan saya yang mempunyai potensi tidak lulus menjadi pengurus OSIS. Lalu dengan berjalannya bulan-bulan, banyak proker (program kerja) kakak-kakak OSIS yang dijalankan. Angkatan saya juga juga memberikan bantuan dengan berpartisipasi menjadi panitia. Salah satu proker yang cukup besar dan menarik adalah SKY BATTLE 2010. Sky Battle merupakan acara lomba dibeberapa bidang olahraga seperti basket, futsal, wall climbing dan lainnya. Acara ini diadakan pada bulan Maret tahun 2010. Selain Sky Battle, proker terbesar yang dilaksanakan oleh OSIS setiap tahunnya adalah SKY AVENUE. Sky Avenue merupakan acara pentas seni yang menampilkan artis-artis terkenal, namun, tentunya aksi dari Labsky seperti LAMURU dan tari tradisional juga ditampilkan. Di Sky Avenue 2010 ini, saya ikut membantu dengan menjadi panitia ticketing.

Bintama, 2010.
Kemudian, dipenghujung tahun ajaran 2009-2010, tepatnya dibulan Juni, kami seangkatan diwajibkan mengikuti kegiatan BINTAMA. Ketika diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ini, saya sudah tidak kaget dan takut walaupun kegiatan ini sering sekali dikaitkan dengan mimpi buruk, penderitaan dan hal buruk lainnya karena saya sudah pernah mengikuti kegiatan semacam ini di SMP. 5 hari 4 malam menginap di Serang, di kediaman KOPASSUS. Makan komando, PBB, dan jurit malam sudah tidak asing lagi bagi saya. Memang tidak enak, namun jika dibandingkan dengan yang saya alami di SMP jauh lebih enak BINTAMA. Setelah BINTAMA selesai, tibalah saya di penghujung kelas X. Dimana ditahun selanjutnya, kami akan dijuruskan sesuai dengan kemauan, nilai, dan kemampuan. IPA dan IPS. Dua jurusan yang dari awal selalu disebut-sebut. Saya sendiri dari awal ingin sekali masuk ke jurusan IPA karena cita-cita saya ingin (insyaallah) menjadi dokter (amin). Pada penghujung tahun ini, setelah semua kegiatan belajar di kelas X telah selesai, raport kami diberikan. Saya melihat nilai-nilai saya dan Alhamdulillah saya diterima di jurusan IPA. Jurusan yang saya inginkan.

Romans, 2010.
Lalu, saat libur kenaikan kelas tiba, saya dan tim misi budaya yang beranggotakan murid-murid, guru, pelatih, dan orang tua murid berangkat ke Perancis untuk melakukan misi budaya. Kami berangkat pada tanggal 1 Juli tahun 2010. Setelah transit di Dubai, sampailah kami di Perancis. Di sana, kami mengikuti festival tarian-tarian tradisional atau yang diberi nama “Festival International de Folklore de Romans”. Acara ini diadakan di kota Romans. Disana kami bertemu negara-negara yang membawakan tarian yang indah dan menakjubkan seperti Peru, Georgia, Niger, Mongolia, Chili, Benin, Brazil, Lituania, dan Perancis sendiri. Orang-orangnya pun ramah-ramah. Festival berlangsung dari tanggal 3 sampai tanggal 11 Juli 2010. Setelah festival selesai, kamipun menjalankan tour ke beberapa Negara di benua eropa. Negara-negara yang kami kunjungi antaralain; Perancis, Belanda, Belgia, Jerman, Switzerland, dan Italy. Selama 23 hari menjelajahi benua Eropa bersama teman-teman seangkatan, banyak sekali hal-hal yang menyenangkan dan tidak bisa dilupakan. Pada tanggal 23 Juli, kami akhirnya kembali lagi ke Indonesia.

Volendam, 2010.
Belgia, 2010.
Setelah liburan selesai, saya masuk kembali ke sekolah sebagai siswa kelas XI. XI IPA 2. Itulah kelas tempat saya belajar pada tahun ajaran 2010-2011. Saya telat dua minggu masuk ke sekolah karena baru kembali dari misi budaya. Rasanya, setelah bersenang-senang, sekolah terasa berat sekali dan membosankan karena pada saat saya masuk, kegiatan belajar efektif sudah dimulai. Ditambah lagi dengan efek jetlag, saya dan beberapa teman misi budaya dikelas saya pun kerap kali tertidur saat pelajaran. Lalu, karena saya terpilih menjadi pengurus OSIS, pada tanggal 17 Agustus 2010 saya dan 55 siswa lain yang diterima menjadi pengurus OSIS melakukan LALINJU (Lari Lintas Juang). Kami harus berlari sejauh 17 km dari Taman Makam Pahlawan di Kalibata menuju Labsky. Kegiatan ini sungguh melelahkan. Namun, kami semua semangat karena kami akan menjadi pengurus OSIS. Merupakan sebuah kebanggaan memakai jas berwarna abu-abu dan bertalkom putih (saya akan dilantik menjadi OSIS bidang satu) pada saat itu.

Lalinju, 2011.

TO, 2010.

Setelah dilantik menjadi pengurus OSIS, banyak proker (program kerja) yang kami jalani seperti Sky Battle, Hunting On The Trip, Sky Medic, Sky Avenue dan lainnya. Kami juga ditugaskan untuk membimbing kelas X Trip Observasi. Jadi saya kembali lagi ke Purwakarta, namun, kali ini sebagai kakak OSIS. Menjadi OSIS dikegiatan seperti ini sangatlah menyenangkan. Tidak hanya dihormati oleh adik kelas, kita juga tidak usah repot-repot membawa ini itu, tongkat, memakai atribut dan lainnya. Menurut saya, di kelas 11 pelajaran sangat membosankan karena kami harus mempelajari pelajaran eksak terus menerus. Namun kelas 11 juga merupakan masa yang paling santai dan menyenangkan karena selain banyak proker-proker yang kami laksanakan, banyak waktu belajar yang terbuang karena guru-guru jarang masuk. Hampir setiap hari isi tas saya hanya buku-buku pelajaran eksak.

Jogja, 2011.
Akhirnya, datang juga tahun 2011. Kegiatan yang saya jalani di kelas 11 ini adalah Studi Lapangan. Kali ini bertempat di Jogjakarta. Perjalanan pergi dan pulang kami tempuh dengan menggunakan pesawat. Disana kami mengunjungi banyak tempat seperti Candi Prambanan, Sendratari Ramayana, Malioboro, PT. Jamu Air Mancur dan lainnya. Di Sendratari Ramayana, saya dan tim tari tradisional menampilkan tari zapin yang kemudian dilanjutkan dengan tari saman. Pada awalnya, kami kira, penontonnya hanya akan dari Labsky, namun ternyata ada juga penonton dari sekolah lain bahkan turis dari Negara lain sampai bangku di Sendratari penuh. Setelah kami selesai menampilkan tari, kami menonton penampilan dari sendratari. Kami juga menunjugi UGM (Universitas Gajah Mada). Seperti tahun sebelumnya, tentunya ada tugas berkelompok yang harus kami kumpulkan sepulang dari Jogja.


Sky Avenue, 2011.
Lalinju, 2011.
Setelah melewati banyak proker-proker dan kegiatan, tibalah saya di penghujung kelas 11. Setelah melawati UTS dan UKK, saya naik ke kelas 12. Pada hari pertama masuk dikelas 12, saya melihat nama saya di absen pertama kelas 12 IPA 1. Saya senang karena orang-orangnya menyenangkan, tetapi, saya juga takut karena persaingannya berat. Karena kelas saya berisi anak-anak pintar yang masuk ke sepuluh besar dikelas sebelumnya. Namun saya harus tetap optimis. Awal-awal kelas 12, angkatan saya masih disibukkan dengan proker terakhir dan terbesar kami yaitu SKY AVENUE 2011. Di acara ini kami mengundang artis terkenal seperti Sheila On 7, White Shoes and The Couples Company, Gugun Blues Shelter dan The Sigit. Kami bekerja sangat keras untuk acara ini dan Alhamdulillah kerja keras kami terbayarkan. Acara ini terlaksana dengan sukses dan banyak juga tiket yang terjual. Dengan dimulainya kelas XII, maka dua tahun saya di Labsky berakhir sudah. Setelah itu, pada tanggal 8 Agustus saya kembali melakukan LALINJU karena akan turun jabatan sebagai pengurus OSIS. Tanggal 17 Agustus, saya dan teman-teman pengurus OSIS lainnya melepas jabatan dan pengurus baru (adik kelas) dilantik. Masih banyak sekali hal-hal yang harus saya lakukan di kelas XII, salah satu yang sampai sekarang membuat saya tidak tenang adalah UAN. Harapan saya, dikelas XII ini saya dapat menjalankan semuanya dengan tenang dan lancar (amin).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar