Rabu, 07 September 2011

Tugas 1: 2 TAHUN (lebih) DI SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

Hampir 3 tahun di SMA Labschool Kebayoran, dan sejujurnya adalah sudah hamper 6 tahun saya bersekolah di lingkungan Labschool Kebayoran. Namun dalam kesempatan kali ini saya akan bernarasi mengenai kehidupan saya selama 2 tahun di SMA Labschool Kebayoran. Kehidupan yang sudah 2 tahun ini berawal di bulan Juli tahun 2009. Awalnya saya setengah hati masuk ke SMA ini, dan awalnya sempat cukup susah beradaptasi walaupun saya sudah cukup lama di lingkungan Labschool. Hal ini dikarenakan kehidupan SMA sangat jauh berbeda dengan kehidupan SMP ditambah saya orang yang cukup sulit beradaptasi dengan keadaan yang baru. Untungnya kelas yang saya miliki adalah kelas yang sangat menyenangkan dan sangat suportif dalam kegiatan belajar dan juga dalam bergaul, yaitu kelas X-B. Di kelas 10 ini, segala kegiatan non akademik di SMA akan diselesaikan sehingga tahun pertama ini akan menjadi tahun yang berat. Kegiatan pertama adalah kegiatan MOS yaitu Masa Orientasi Siswa yang dilaksanaka pertama kali ketika kami resmi masuks sebagai siswa SMA Labschool Kebayoran. MOS ini cukup melelahkan dimana kegiatan diadakan dari pagi hingga sore, dipenuhi dengan kegiatan khas Labschool seperti makan komando dan lari pagi.
Kemudian di bulan Ramadhan, kami diwajibkan mengikuti sebuah kegiatan menginap di sekolah dimana kami dibekali dengan ilmu-ilmu agama selama 3 hari. Kegiatan ini bernama PILAR. 3 hari ini kami dibekali ilmu oleh kakak-kakak dari Daarut Tauhid. Setelah kegiatan ini selesai, kami akan menghadapi Trip Observasi. Sebelum dimulainya kegiatan yang berat namun seru itu, kami dibekali dengan kegiatan Pra-Trip Observasi. Selama beberapa hari kami dibina oleh kakak-kakak OSIS di sekolah dan disiapkan mentalnya untuk mengikuti kegiatan Trip Observasi kelak. Pada kegiatan inilah dipilih tiga orang dari angkatan kami untuk menjadi ketua angkatan. Mereka adalah Nabel, Danto, dan Olaf. Di kegiatan ini pulalah terbentuk nama angkatan kami yaitu Nawa Drastha Sandyadira. Setelah itu, barulah kami berangkat ke Purawakarta yaitu tepatnya desa Pasir Muncang untuk melaksanakan kegiatan Trip Observasi. Selama 5 hari kami tinggal di rumah penduduk bersama dengan teman sekelompok dan kakak pendamping dari OSIS. Yang melegakan adalah rumah kelompok kami yang layak dan cukup luas sehingga nyaman untuk digunakan. Keseharian kami diisi oleh belanja ke warung untuk memasak sendiri di rumah, ke lapangan berkumpul untuk melakukan dan melihat kelompok lain pentas seni, melakukan hal-hal yang diminta kakak OSIS supaya mendapatkan pita hijau, dan sebagainya. Pita hijau merupakan sebuah tanda penghargaan apabila melakukan hal baik, sedangkan pita kuning adalah kebalikannya, yaitu hukuman karena melakukan hal buruk. Ada pula pita merah, yaitu sama dengan 10 pita hijau. Setiap malam, beberapa dari anggota kelompok bangun hingga larut untuk menjaga vendel, yaitu sebuah kain yang bertuliskan nama kelompok dan anggotanya, dan tempat untuk menggantungkan pita-pita yang sudah didapatkan oleh anggota kelompok. Vendel tersebut diikat dengan tali di tongkat ketua kelompok dan kami membuat menara dari tongkat setiap malam sehingga kakak OSIS dapat menyinari vendel dengan warna merah, hijau, biru, dan kuning. Tugas kami setiap malam adalah membalas warna sinar yang diberikan oleh kakak OSIS, apabila benar kami mendapatkan pita hijau dan apabila salah kami mendapatkan pita kuning. 5 hari yang pada awalnya terasa lama menjadi sangat singkat ketika kegiatan ini berakhir, berkat kegiatan ini angkatan kami menjadi lebih kompak.
Kemudian, untuk menjadi OSIS kami diwajibkan mengikuti segelintir kegiatan agar memenuhi kriteria. Hal pertama yang harus dipenuhi adalah mengikuti kegiatan LAPINSI. LAPINSI dilaksanakan selama 2 hari tanpa menginap di sekolah, dalam kegiatan ini kami dibekali berbagai macam materi tentang kepemimpinan untuk kelak apabila kami menjadi anggota OSIS. Setelah dibekali dengan materi kepemimpinan di kegiatan ini, kami harus mengikuti TPO yaitu Tes Potensi Organisasi dimana kami akan diuji kemampuan fisik, kemampuan presentasi dan membuat makalah, dan wawasan keagamaan. Apabila kami dinyatakan lulus dari tes potensi organisasi ini, maka kami akan menjadi anggota OSIS. Dalam perjalanan menuju menjadi anggota OSIS, di kelas 10 ini kami juga melaksanakan study tour ke Bandung. Kami melakukan perjalanan ke PT Pindad, ke museum, dan ke daerah-daerah wisata di Bandung. Study tour ini kami jalankan selama kurang lebih 2 hari. Di kelas 10 ini kami juga wajib mengikuti latihan mental dan fisik yang cukup berat yaitu BINTAMA. Selama beberapa hari kami menginap di Serang, tempat dimana KOPASSUS berada. Di sana kami ditempa secara fisik dan mental, melaksanakan makan komando, jurit malam, dan lain sebagainya. Tidak heran apabila pulang dari sana kami semua menjadi hitam legam karena terus-terusan dipanggang oleh sinar matahari. Setelah BINTAMA, diumumkanlah hasil dari tes potensi organisasi, dimana yang lolos tahap ini akan segera menjadi anggota OSIS. Syukur Alhamdulillah, saya berhasil lolos tes potensi organsisasi dan akan menjadi anggota OSIS. Kebetulan saya ingin menjadi Ketua Bidang 2, dan untuk mencapai posisi itu saya diwajibkan menjadi calon ketua umum sehingga saya harus melaksanakan pula fit and proper test untuk menjadi calon ketua umum OSIS. Namun saat itu jadwalnya belum diberitahukan.
Sampailah saya di tahun kedua di SMA Labschool Kebayoran. Sebelum memulai tahun kedua, saya pergi ke Eropa untuk misi budaya bersama teman-teman lainnya membawa nama Indonesia di festival di Romans, Perancis. Karena misi budaya ini saya terlambat masuk ke kelas 11 selama 2 minggu. Namun pengalaman selama misi budaya ini sangat menyenangkan dan sama sekali tidak dapat dilupakan. Sekembalinya dari misi budaya, lagi-lagi saya bersyukur karena berhasil masuk ke kelas IPA. Kebetulan saya masuk ke kelas yang juga sangat menyenangkan yaitu kelas 11 IPA 1. Namun kejutannya adalah ketika saya benar-benar baru kembali dari Eropa pukul 12 malam itu, seorang guru datang dan memberitahukan saya bahwa jadwal fit and proper test untuk menjadi calon ketua umum adalah besok pagi pukul 8 di sekolah. Saya langsung panik. Saya belum menyiapkan apapun bahkan visi dan misi belum terpikir. Akhirnya berbekal panik dan usaha untuk tenang saya tetap datang ke sekolah esoknya pukul 8 pagi untuk melaksanakan tes. Awalnya saya cukup pesimis karena tingkat kesiapan saya untuk tes ini tidaklah baik. Namun sangat Alhamdulillah karena ternyata saya lolos tes ini dan dapat melakukan kampanye sebagai calon ketua umum. Selama setahun ini saya menghabiskan waktu dengan tanpa beban walaupun disibukkan oleh kegiatan OSIS yang begitu berat dan juga pelajaran IPA yang sangat melelahkan, ini dikarenakan kelas saya yang meringankan suasana. Di enam bulan pertama ini saya benar-benar mati-matian menyesuaikan diri dengan pelajaran yang hanya IPA saja. Nilai saya pun menjadi turun. Oh iya, untuk menjadi OSIS pelantikannya sangat berat. Yaitu lari dari Kalibata sampai Labschool Kebayoran. Sialnya malam dimana kami harus menginap di sekolah, saya tidak membawa sleeping bag dan tidak kebagian tempat untuk tidur di karpet sehingga saya mendapat tempat yang tidak nyaman yaitu di depan pintu kelas dengan alas hanya mukena yang saya bawa. Alhasil ketika bangun saya langsung masuk angin dan tidak enak badan. Selama di perjalanan menuju Kalibata saya sudah mual, dan ternyata ketika sampai di Kalibata saat sedang pemanasan akhirnya saya muntah dan tidak dapat ikut berlari dengan teman-teman calon anggota OSIS yang lain. Akhirnya dengan sedih saya hanya dapat ikut berlari dari gedung MPR hingga Labschool Kebayoran.
Selama menjadi OSIS di kelas sebelas ini, banyak kegiatan yang menyenangkan dan sangat berguna untuk pengalaman. Di OSIS kami memiliki banyak kegiatan seperti SkyBattle, HOTT, Sky Avenue, JIG, dan lain sebagainya. Kami harus bekerja sama untuk mensukseskan acara-acara ini. Sky Battle adalah salah satu kegiatan besar kami di OSIS. Kegiatan ini adalah kegiatan pertandingan olahraga antar sekolah, dimana terdapat pertandingan basket, futsal, dance, cheerleader, dan rally photo. Awalnya kami memiliki kendala dalam peserta namun akhirnya semua teratasi.
Di kelas sebelas ini juga diadakan study tour yaitu ke Jogja. Study tour ini juga merupakan salah satu yang sangat menyenangkan karena selama perjalanan dihabiskan dengan kelas 11 IPA 1. Di Jogja saya juga harus mementaskan tari saman bersama dengan teman-teman dari ekskul tari tradisional yang lain, kami mementaskannya di dekat candi prambanan. Di Jogja kami ke banyak tempat, bahkan kami pun ke Solo untuk ke sebuah pabrik jamu. Selama di Jogja ini kami sangat senang karena dapat menghabiskan waktu bersama teman-teman sambil belajar. Hal yang paling menyenangkan dari kelas sebelas ini adalah ketika kami melaksanakan perpisahan kelas di Tanjung Lesung. Saya sangat suka pantai walaupun nantinya pasti jadi hitam, tapi saya suka suasananya terlebih lagi menghabiskan waktu di pantai bersama kelas 11 IPA 1. Selama 3 hari kami menginap dan bermain disana.
Di tahun kedua ini kami juga sibuk menyiapkan untuk kegiatan besar lainnya yaitu Sky Avenue 2011. Persiapan untuk membuat pentas seni ini sangat banyak dan berat sehingga dikerjakan bersama-sama dengan adik-adik kelas juga. Di semester kedua, tahun kedua sebagai siswa SMA Labschool Kebayoran ini saya juga lebih mudah beradaptasi dengan pelajaran IPA sehingga nilai saya cukup meningkat walaupun saya sangat sedih karena ada angka 69 di raport saya di semester 1, tepatnya pelajaran kimia.





Oh iya, selama di SMA Labschool Kebayoran ini saya memilih untuk mengikuti ekstrakurikuler tari tradisional dan sebuah kegiatan tidak resmi dan kami lebih sering menyebutnya sebagai komunitas yaitu LAMURU. LAMURU adalah sebuah komunitas perkusi. Dari ekstrakurikuler tari tradisional ini saya bersama tim saman sering mengikuti berbagai perlombaan saman di sekolah-sekolah sekitar dan berhasil menjadi juara 1 di acara sekolah kami sendiri yaitu SkyFest. Kebetulan SkyFest ini diadakan bersamaan dengan acara SkyBattle. Sejujurnya saya menikmati waktu-waktu saya bertahun-tahun ini di SMA Labschool Kebayoran dan akan mengingatnya terus. Kelak saya yakin pengalaman-pengalaman yang saya asup di SMA Labschool Kebayoran ini akan berguna bagi hidup saya nanti, dan akan berguna di kehidupan perkuliahan saya kelak apabila saya berhasil masuk di ITB. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar